ARTICLE AD BOX
Tangerang, gemasulawesi - Kasus penembakan yang menewaskan bos rental mobil, Ilyas Abdurahman, di rest area kilometer 45 Tol Tangerang-Merak, Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang, Banten, mulai menemui titik terang.
Polresta Tangerang berhasil menangkap dua terduga pelaku yang diduga terlibat dalam insiden berdarah tersebut.
Salah satu pelaku yang diamankan berinisial AS (30), seorang pria yang diketahui merupakan penyewa mobil dari rental milik korban.
Kasi Humas Polresta Tangerang, Ipda Purbawa, menjelaskan bahwa AS ditangkap di wilayah Pandeglang setelah polisi berkoordinasi dengan Polres Pandeglang.
"AS tidak berada di lokasi kejadian, tetapi mobil yang diduga menjadi objek penggelapan disewa olehnya. Ia kini sedang menjalani pemeriksaan intensif di Polresta Tangerang," kata Purbawa, pada Sabtu, 4 Januari 2025.
Polisi mendalami keterlibatan AS lebih lanjut untuk memastikan apakah ia bagian dari jaringan atau memiliki motif pribadi dalam kasus tersebut.
"Kami juga sedang menelusuri apakah ada hubungan AS dengan pelaku lainnya," tambah Purbawa.
Selain AS, polisi juga mengidentifikasi pelaku kedua yang diduga merupakan anggota aktif TNI Angkatan Laut.
Saat ini, Polresta Tangerang tengah berkoordinasi dengan Pusat Polisi Militer (Puspom) TNI untuk menyelidiki keterlibatannya.
"Oknum anggota TNI AL tersebut sudah diamankan oleh Puspom TNI. Kami belum bisa memberikan detail lebih lanjut karena penyelidikan masih berjalan," jelas Purbawa.
Ia menegaskan bahwa koordinasi intensif terus dilakukan untuk mengungkap peran pelaku serta motif di balik penembakan ini.
Penembakan terjadi di rest area kilometer 45 Tol Tangerang-Merak saat korban Ilyas Abdurahman bersama rekannya berhenti untuk beristirahat.
Berdasarkan keterangan saksi, korban diduga terlibat pertikaian dengan salah satu pelaku sebelum akhirnya ditembak.
Korban meninggal di lokasi kejadian akibat luka tembak yang fatal. Kejadian ini memicu kehebohan di area tersebut, dan polisi segera melakukan penyelidikan intensif dengan memeriksa saksi serta rekaman CCTV di lokasi.
Polisi kini memfokuskan penyelidikan pada motif utama kasus ini. Dugaan sementara menyebutkan bahwa peristiwa tersebut bermotif penggelapan kendaraan.
Namun, keterlibatan pelaku lain serta motif tambahan masih dalam tahap penyelidikan.
Pihak kepolisian juga tidak menutup kemungkinan adanya jaringan kriminal yang lebih besar di balik kasus ini.
"Tim masih bekerja keras untuk mengungkap semua fakta. Kami berkomitmen memberikan informasi terbaru secepatnya," ujar Purbawa.
Kasus ini menarik perhatian publik karena melibatkan anggota aktif TNI AL sebagai salah satu pelaku.
Warganet di media sosial menyoroti pentingnya transparansi dalam penanganan kasus ini, terutama dengan keterlibatan aparat militer. (*/Shofia)