ARTICLE AD BOX
Internasional, gemasulawesi – 3 remaja Palestina terluka oleh tembakan tentara penjajah Israel selama serangan di Kamp Pengungsi Askar, timur Nablus, Tepi Barat yang diduduki.
PRCS atau Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina menyatakan stafnya memindahkan korban luka ke rumah sakit setelah bentrokan terjadi antara militer penjajah Israel dan warga Palestina.
“Tentara melukai remaja Palestina berusia 14 dan 18 tahun di bagian pinggul dan seorang berusia 17 tahun di lutut,” ujar sumber-sumber kepada media pada tanggal 16 Januari 2025 waktu setempat.
Di sisi lain, Recep Tayyip Erdogan, Presiden Turkiye, mendesak masyarakat internasional untuk menegakkan kewajibannya terhadap rakyat Gaza.
Baca Juga:
Pemukim Penjajah Israel Dilaporkan Membakar Sebuah Kendaraan di Dekat Hebron Tepi Barat
Dalam konferensi pers bersama dengan mitranya dari Mongolia, Ukhnaa Khurelsukh di Ankara, dia menyatakan pemerintah penjajah Israel tidak boleh dibiarkan melanggar gencatan senjata.
“Dunia harus memenuhi tanggung jawab hukum dan moralnya terhadap warga Jalur Gaza,” katanya.
Dia melanjutkan meski kehilangan lebih dari 50.000 martir, sebagian besar wanita dan anak-anak, Gaza tidak menyerah, tidak dapat ditaklukkan, dan warga Gaza tidak tunduk kepada para penindas.
Dia menyampaikan sebagai aliansi kemanusiaan, harus bekerja lebih keras, terutama sejak saat ini, untuk memastikan kepatuhan terhadap gencatan senjata dan juga menyembuhkan luka di Jalur Gaza.
Baca Juga:
Akan Mulai Berlaku pada Hari Minggu, Penjajah Israel dan Hamas Sepakati Gencatan Senjata
Dia mengatakan Turkiye meyakini perundingan damai untuk negara Palestina yang merdeka dan berdaulat dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya harus dimulai sesegera mungkin.
Sementara itu, seorang pengacara wanita Palestina, yang baru-baru ini dibebaskan setelah setahun di penjara penjajah Israel meski tidak ada tuduhan terhadapnya, telah menyoroti penindasan, penganiayaan, dan penggeledahan yang dialami oleh tahanan wanita setiap hari.
Pengacara tersebut, yang bernama Diyala Ayesh, ditangkap oleh pasukan penjajah Israel di tanggal 17 Januari 2024 di sebuah pos pemeriksaan militer di Betlehem.
Dia berbicara kepada media tentang kesulitan berat yang dihadapi oleh para wanita dalam tahanan.
Baca Juga:
Penjajah Israel Tangkap Pemuda yang Memasang Poster Anti Genosida di Dekat Yerusalem
Dia ditahan di bawah penahanan administratif di Penjara Damon di penjajah Israel utara selama setahun penuh tanpa tuduhan sebelum dibebaskan. (*/Mey)