ARTICLE AD BOX
Kediri, gemasulawesi - Polres Kediri Kota baru-baru ini memberikan keterangan resmi terkait kasus seorang pria yang mengajak duel seorang polisi di Kediri, Jawa Timur.
Sebelumnya viral di media sosial video yang menampilkan seorang pria mengajak duel polisi di Kediri, diketahui bahwa pria tersebut berinisial RZ (26).
Setelah dilakukan pendalaman terhadap pelaku, Polres Kediri menegaskan bahwa pelaku sebenarnya punya masalah kejiwaan.
Hal ini dikonfirmasi oleh Kapolres Kediri Kota, AKBP Bramastyo Priaji, dalam konferensi pers pada Selasa, 19 November 2024.
Kapolres menjelaskan bahwa keluarga RZ memberikan keterangan mengenai kondisi mentalnya dan menyebut bahwa ia sedang menjalani pengobatan di RS Bhayangkara Kediri dengan dokter spesialis kejiwaan.
Orang tua RZ yang turut hadir pada konferensi pers juga memperkuat pernyataan ini.
"Setelah di dalam, kita juga bertemu dengan orang tua, telah didapati bahwa yang bersangkutan pelaku atas nama RZ ada keterangan sedang menjalani pengobatan di RS Bhayangkara Kediri tepatnya oleh dokter spesialis kejiwaan," jelas Kapolres Kediri Kota, AKBP Bramastyo dalam konferensi pers.
Kapolres Kediri Kota menegaskan bahwa RZ akan dibawa ke Malang untuk menjalani pengobatan lanjutan.
Penanganan ini diharapkan dapat membantu pemulihan kondisi mentalnya dan mencegah potensi insiden serupa di masa mendatang.
Dalam insiden yang terjadi pada Minggu, 17 November 2024, RZ yang memakai jaket hitam dan masker terlihat terlibat adu mulut dengan seorang petugas polisi.
Pria tersebut bahkan sempat membentak dan mengajak duel Kompol Muklason, yang tengah bertugas melakukan pengamanan. Namun, Muklason tetap tenang dan tidak terpancing oleh provokasi RZ.
Video yang diunggah ulang oleh akun Instagram @kediriraya.info memperlihatkan bagaimana RZ kemudian menggeber motornya dan meninggalkan lokasi kejadian.
Baca Juga:
KPU Muna Lakukan Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih pada Segmen Penyandang Disabilitas
Reaksi Muklason yang tetap profesional tanpa terprovokasi oleh aksi RZ mendapat apresiasi dari berbagai pihak.
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya penanganan kesehatan mental secara serius, terutama untuk individu yang dapat menimbulkan risiko bagi dirinya sendiri atau orang lain.
Sebagai bagian dari tanggung jawab bersama, masyarakat diimbau untuk meningkatkan perhatian terhadap kesehatan mental di sekitarnya.
Gangguan jiwa memerlukan penanganan yang tepat, baik melalui dukungan keluarga, profesional medis, maupun komunitas.
Penting untuk tidak mengabaikan tanda-tanda yang menunjukkan adanya masalah mental agar bisa segera ditangani demi menjaga keamanan dan kesejahteraan bersama. (*/Risco)