ARTICLE AD BOX
Banten, gemasulawesi - Ridwan Hanif, seorang konten kreator otomotif, turut memberikan pandangan terkait kasus penembakan di rest area jalan tol Tangerang-Merak yang menewaskan seorang pemilik rental mobil.
Diketahui kasus penembakan yang terjadi di Rest Area KM. 45 Jalan Tol Tangerang-Merak B, Kabupaten Tangerang, Banten, pada Kamis, 2 Januari 2025, telah mengguncang publik.
Insiden ini menewaskan Ilyas Abdul Rahman, seorang pemilik rental mobil, yang tengah mengejar pelaku yang membawa kabur salah satu mobil rentalnya.
Berdasarkan informasi yang diunggah akun Instagram @rentalmobilcikarang1, Ilyas bersama rekannya berusaha menghadang pelaku setelah GPS di mobil yang disewa diduga diputus secara sengaja.
Namun, ketika pelaku berhasil ditemukan, rekan-rekan pelaku muncul dengan membawa senjata api dan menembak ke arah Ilyas dan timnya.
"Di saat penyewa pertama (pelaku) sudah tertangkap datanglah teman2 pelaku yang membawa senjata api dan menembakan ke rekan2 kita," demikian keterangan dalam unggahan tersebut.
Kasus ini turut menarik perhatian Ridwan Hanif, seorang konten kreator otomotif, yang mengungkapkan rasa geramnya melalui cuitan di akun X resminya @ridwanhr.
Ridwan menyebutkan bahwa sindikat pelaku harus diberikan hukuman mati, termasuk bagi siapa saja yang terlibat dalam jaringan ini, baik penadah maupun oknum aparat jika terbukti ada keterlibatan.
"Sindikatnya harus hukum mati, termasuk sampe ke penadahnya. Apalagi jika ada oknum aparat terlibat. Bener-bener meresahkan," tulis Ridwan pada Kamis, 2 Januari 2025.
Pernyataan Ridwan tersebut mencerminkan keresahan masyarakat terhadap tingkat kejahatan yang semakin brutal.
Kasus ini juga menuai banyak tanggapan dari warganet yang menilai bahwa tindakan pelaku sudah termasuk dalam kategori pembunuhan berencana dan memerlukan hukuman maksimal.
"Sebaiknya orang orang seperti ini di 'hilangkan' saja, karena kalo di penjara pasti cuma sebentar, dan pasti akan mengulangi kejahatan yg sama," tulis akun @ade***.
Pendapat serupa diutarakan akun @eko*** yang menekankan kesiapan pelaku membawa senjata api sebagai indikasi adanya rencana jahat.
"Betul. Ini harusnya udah masuk kategori pembunuhan berencana, soalnya udah siap pistol begitu mau apalagi," katanya.
Sementara itu, akun @pra*** menyampaikan keprihatinannya terhadap usaha keras Ilyas yang berakhir tragis.
"Setuju, hukum maksimal. Orang tuh usaha, mempekerjakan orang, keluar modal, bukan buat dimatiin," tulisnya.
Kejadian ini tidak hanya menyoroti tindakan kriminal yang kejam, tetapi juga menimbulkan pertanyaan besar terkait keamanan di ruang publik, termasuk di area jalan tol yang seharusnya menjadi tempat yang aman bagi para pengguna jalan. (*/Risco)