ARTICLE AD BOX
Internasional, gemasulawesi – Menurut laporan, setidaknya 3 orang tewas dalam serangan rudal pesawat tak berawak penjajah Israel terhadap sekelompok orang yang berkumpul di sekitar tangki air di kamp pengungsi Maghazi di Jalur Gaza tengah, Palestina.
Sumber-sumber menyampaikan korban yang tiba di RS Al-Aqsa terluka parah dan berlumuran darah.
“Anda harus membunuh kami semua akan atau memindahkan kami ke luar negeri,” kata seorang pria di lokasi kejadian kepada media.
Baca Juga:
Tentara Penjajah Israel Dilaporkan Mengancam Akan Menyerang Ambulans di Lebanon Selatan
Dia menambahkan setiap hari, kesedihan atas kehilangan saudara, tetangga, dan orang-orang yang dicintai dirasakan.
“Kami tercekik, kami sekarat! Setiap hari kami berduka atas terbunuhnya seseorang yang baru,” ungkapnya.
Dia melanjutkan gadis-gadis terbunuh, anak-anak dicabik-cabik.
“Mereka semua hilang. Akhiri perang ini, kita tidak tahan lagi,” ucapnya.
Di sisi lain, terdapat laporan bahwa pasukan infanteri tentara penjajah Israel yang menyerbu Kamp Pengungsi Shu’fat di Yerusalem Timur yang diduduki.
Diketahui bahwa sebagai sedikit konteks, kamp itu, yang digabungkan dengan lingkungan sekitar Anata, Ras Khamis, Ras Shhadeh, dan Dahiyat as-Salam, adalah rumah untuk sekitar 130.000 warga Palestina.
Warga yang tinggal di sana dikelilingi sepenuhnya oleh Tembok Pemisah penjajah Israel dan hanya mempunyai 2 titik keluar dan masuk berupa pos pemeriksaan polisi perbatasan penjajah Israel yang dijaga secara permanen.
Sementara itu, pemerintah Nikaragua telah mengumumkan akan memutuskan hubungan diplomatik dengan penjajah Israel yang menambah isolasi negara tersebut di panggung global di tengah perang di Jalur Gaza.
Rosario Murillo, yang merupakan Wakil Presiden Nikaragua, mengumumkan langkah itu ke media pemerintah setelah Kongres meloloskan resolusi yang menyerukan tindakan setelah peringatan satu tahun perang Gaza pada tanggal 7 Oktober 2023.
Baca Juga:
Pasukan Penjajah Israel Dilaporkan Menyerang Petani di Tepi Barat dan Merampas Hasil Panen Zaitun
Murillo, yang merupakan istri Presiden Daniel Ortega, menyampaikan suaminya memerintahkan pemerintah untuk memutus hubungan diplomatik dengan pemerintah penjajah Israel yang fasis dan melakukan genosida.
Pengumuman ini sebagian besar bersifat simbolis, karena penjajah Israel tidak mempunyai duta besar yang tinggal di ibu kota Nikaragua, Managua, dan hubungan antara kedua negara hampir tidak ada. (*/Mey)