ARTICLE AD BOX
Nasional, gemasulawesi - Pengamat politik Indonesia, Adi Prayitno, baru-baru ini memberikan pandangannya terhadap program makan bergizi gratis yang diinisiasi oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Diketahui bahwa program ini, yang ditujukan untuk anak sekolah, telah resmi dijalankan oleh pemerintah.
Dalam sebuah video yang diunggah di kanal YouTube resminya, Adi Prayitno Official, pada 7 Januari 2025, Adi menyatakan bahwa seluruh rakyat Indonesia harus mengucapkan terima kasih kepada pemerintah atas inisiatif tersebut.
"Rakyat Indonesia harus terima kasih kepada pemerintah Indonesia, khususnya kepada Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran yang resmi sudah mewujudkan makan bergizi gratis untuk anak didik kita," ungkap Adi Prayitno.
Ia juga menekankan bahwa program ini bukan sekadar kebijakan biasa, melainkan sebuah langkah prioritas untuk memastikan anak-anak Indonesia terbebas dari masalah kesehatan akibat kurang gizi.
"Memberikan makan bergizi gratis itu bukan program main-main, tapi ini program prioritas supaya tidak ada lagi cerita adik-adik kita yang masih sekolah punya masalah dengan busung lapar, kesehatan, dan gizi," jelasnya lebih lanjut.
Namun, Adi Prayitno juga menekankan bahwa program makan bergizi gratis ini seharusnya diiringi dengan langkah-langkah lain untuk mendukung perkembangan pengetahuan para siswa.
Menurutnya, program tersebut akan lebih lengkap jika pemerintah juga mendorong siswa untuk meningkatkan minat baca.
"Sebisa mungkin memang apa yang dipraktikkan pemerintah, makan bergizi gratis, ini juga harus ditambahkan semangat menumbuhkan ilmu pengetahuan," ujar Adi Prayitno.
Ia bahkan mengusulkan agar siswa diarahkan untuk membaca buku secara rutin, dengan durasi minimal tiga hingga empat jam sehari.
Adi mengingatkan bahwa meskipun program makan bergizi gratis dapat meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup siswa, hal tersebut akan kurang berarti jika tidak diikuti dengan upaya meningkatkan wawasan dan pengetahuan mereka.
Pentingnya membaca buku tidak hanya relevan untuk meningkatkan kapasitas intelektual siswa, tetapi juga untuk mempersiapkan mereka menghadapi tantangan masa depan.
Oleh karena itu, Adi mendorong pemerintah dan masyarakat untuk menjadikan budaya membaca sebagai prioritas, demi menciptakan generasi yang tidak hanya sehat secara fisik, tetapi juga unggul secara intelektual. (*/Risco)