ARTICLE AD BOX
Tangerang Selatan, gemasulawesi - Kota Tangerang Selatan kembali diguncang aksi tawuran antar kelompok yang terjadi di Jalan Raya Camar Pinguin, Pondok Betung, Kecamatan Pondok Aren.
Insiden ini membuat warga setempat terkejut dan khawatir dengan meningkatnya aksi kekerasan di daerah tersebut.
Tawuran ini menimbulkan ketegangan di tengah masyarakat, dan banyak warga yang melaporkan suara bising serta keributan di malam hari.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, mengonfirmasi bahwa tawuran ini mengakibatkan satu orang berinisial MEQ mengalami luka serius akibat bacokan senjata tajam (sajam).
Korban yang saat ini dirawat di rumah sakit diduga terlibat dalam perkelahian yang melibatkan dua kelompok yang saling menyerang.
“Korban inisial MEQ, pelaku dalam penyelidikan,” ujar Ade Ary Syam Indradi dalam keterangannya pada Sabtu, 12 Oktober 2024.
Belum ada informasi lebih lanjut mengenai kondisi MEQ, tetapi laporan awal menunjukkan bahwa luka yang dideritanya cukup parah dan memerlukan perawatan intensif.
Berdasarkan keterangan seorang saksi mata yang kebetulan bertugas sebagai petugas keamanan di lokasi, tawuran ini dipicu oleh sekelompok orang yang berboncengan sepeda motor.
Diperkirakan terdapat sekitar 20 orang yang datang ke lokasi sambil membawa senjata tajam. Menurut saksi, aksi tawuran dimulai dengan saling teriak dan provokasi sebelum berujung pada perkelahian fisik.
“Kemudian, beberapa orang tersebut melakukan tawuran, dan ada satu orang korban yang terkena senjata sajam,” jelasnya.
Tawuran ini tidak hanya mengganggu ketertiban umum, tetapi juga menambah daftar panjang kasus kekerasan di Tangerang Selatan.
Polisi, yang telah menerima laporan mengenai insiden ini, langsung menerjunkan tim ke lokasi untuk menyelidiki lebih lanjut.
“Kasus ini saat ini ditangani Polsek Pondok Aren. Polisi masih melakukan pengejaran terhadap pelakunya,” tambah Ade Ary.
Sejumlah petugas keamanan pun dikerahkan untuk memastikan tidak ada aksi susulan dan untuk menjaga keamanan warga di sekitar lokasi kejadian.
Dari hasil penyelidikan awal, pihak kepolisian mencatat bahwa tawuran ini diduga melibatkan dua kelompok yang sebelumnya memiliki konflik pribadi.
Informasi yang beredar menyebutkan bahwa perselisihan ini berakar dari masalah sepele yang kemudian berkembang menjadi pertikaian fisik.
Keberadaan senjata tajam dalam tawuran ini semakin memperparah situasi dan mengakibatkan cedera serius pada korban.
Dalam rangka mengatasi masalah ini, pihak kepolisian menghimbau kepada masyarakat untuk segera melaporkan jika melihat aktivitas yang mencurigakan di lingkungan sekitar.
Mereka juga mengajak para pemuda untuk menjauhi tindakan kekerasan dan mencari solusi damai dalam menyelesaikan perselisihan.
Pihak kepolisian berencana untuk mengadakan pertemuan dengan tokoh masyarakat dan pemuda setempat untuk membahas langkah-langkah pencegahan lebih lanjut terhadap tawuran di masa depan. (*/Shofia)