ARTICLE AD BOX
Palu, gemasulawesi – Satuan Tugas atau Satgas Operasi Madago Raya Kepolisian Daerah atau Polda Sulawesi Tengah menyita 5 senjata api dan 18 bom rakitan selama tahun 2024.
Kepala Operasi Madago Raya Polda Sulteng, Kombes Pol. Boy F. S. Samola, dalam keterangannya di Palu pada hari Rabu, tanggal 1 Januari 2025, menyampaikan Polda Sulawesi Tengah telah melaksanakan sejumlah operasi kepolisian, baik terpusat maupun kewilayahan sepanjang tahun 2024.
Kombes Pol. Boy F. S. Samola menyatakan Operasi Madago Raya dilaksanakan dalam 4 tahap sepanjang tahun 2024.
“Sejumlah temuan hasil operasi, yaitu 3 pucuk senjata api rakitan laras panjang, 1 pucuk senapan angin PCP beserta teleskop, 2 pucuk senjata api rakitan laras pendek, 389 butir amunisi tajam, 18 buah bom rakitan, 21 butir amunisi hampa,” ujarnya.
Baca Juga:
4 Ruko di Makassar Dilaporkan Terbakar Hebat pada Malam Tahun Baru 2025
Dia menyatakan keberhasilan mengungkap berbagai temuan ini mencerminkan komitmen Satgas Madago Raya dalam menjaga stabilitas keamanan pasca penegakan hukum terhadap kelompok teroris di wilayah Poso dan sekitarnya.
Dikutip dari Antara, dia menegaskan temuan ini menunjukkan seriusnya ancaman terorisme di Provinsi Sulawesi Tengah, khususnya Poso dan sekitarnya.
Dia menyampaikan itulah alasannya Satgas Operasi Madago Raya Polda Sulteng terus mempersempit ruang gerak kelompok teroris yang diharapkan dapat membawa kedamaian di Sulawesi Tengah.
Dia juga menyampaikan terdapat penyerahan atribut radikalisme oleh eks simpatisan kelompok Jemaah Ansharut Daulah atau JAD Poso termasuk dengan bendera dan juga jaket yang berlogo ISIS.
Baca Juga:
Polres Banggai Sulteng Lakukan Pengamanan Gelombang Pertama Arus Balik Mudik Natal dan Tahun Baru
Dia menyebutkan hal ini mencerminkan keberhasilan program deradikalisme di wilayah operasi.
Dalam kesempatan tersebut, dia mengimbau seluruh elemen masyarakat untuk selalu waspada terhadap potensi ancaman keamanan dan juga melaporkan setiap aktivitas yang mencurigakan kepada pihak berwajib.
Menurutnya, sinergi antara aparat keamanan, pemerintah, dan juga masyarakat harus terus ditingkatkan agar Provinsi Sulawesi Tengah adalah rumah bersama serta kedamaian di wilayah ini menjadi tanggung jawab semua pihak.
Dia mengajak untuk mari bersama-sama menjaga keharmonisan dan mencegah masuknya paham-paham radikal yang dapat merusak persatuan bangsa. (Antara)