ARTICLE AD BOX
Sumatera Barat, gemasulawesi - Kasus penipuan yang mencatut nama Komando Distrik Militer (Kodim) 0304/Agam kembali menggemparkan masyarakat Bukittinggi, Sumatera Barat.
Kali ini, pelaku menggunakan modus proposal palsu untuk program makan bergizi gratis yang diklaim sebagai inisiatif resmi Kodim.
Akibat penipuan ini, seorang pengusaha kuliner menjadi korban dengan kerugian mencapai Rp 42 juta.
Komandan Kodim 0304/Agam, Letkol Arm Bayu Ardhiyta Nugroho, menegaskan bahwa pihaknya tidak memiliki keterkaitan dengan program yang disebutkan dalam proposal tersebut.
“Proposal itu mencantumkan nama Kodim, dilengkapi dengan tanda tangan dan stempel palsu. Padahal, sudah jelas kami tidak pernah mengeluarkan dokumen yang seperti itu,” jelas Bayu, dikutip pada Minggu, 5 Januari 2025.
Menurut keterangan korban, awalnya pelaku menghubungi dengan dalih membutuhkan bantuan bahan makanan seperti ikan kaleng dan daging kornet untuk program makan bergizi gratis.
Karena tidak memiliki stok bahan makanan tersebut, korban diarahkan untuk mentransfer sejumlah uang.
“Korban merasa percaya karena dokumen yang diberikan terlihat seperti resmi,” ungkap Bayu.
Total uang yang ditransfer korban mencapai Rp 42 juta, dilakukan dalam dua kali transaksi melalui bank. Namun, kecurigaan muncul ketika korban mencoba mengonfirmasi langsung ke Kodim.
“Setelah mendatangi Kodim, barulah korban sadar bahwa program itu tidak pernah ada,” tambah Bayu.
Kasus ini pun langsung dilaporkan ke Polresta Bukittinggi untuk ditindaklanjuti secara hukum.
Bayu juga menjelaskan bahwa program makan bergizi gratis memang sedang direncanakan oleh Kodim, tetapi belum ada peluncuran resmi.
“Saat ini, program tersebut masih dalam tahap uji coba. Bahkan dapur khusus untuk program ini masih dalam proses pembangunan,” kata Bayu, menegaskan bahwa masyarakat tidak perlu memberikan sumbangan apa pun terkait inisiatif ini.
Ia menambahkan, modus penipuan seperti ini tidak hanya terjadi di Bukittinggi. Beberapa kasus serupa telah dilaporkan di wilayah lain dengan pola yang hampir sama.
“Mereka memanfaatkan nama institusi resmi seperti TNI untuk mendapatkan keuntungan pribadi. Kami sangat menyayangkan hal ini,” ujar Bayu.
Kodim 0304/Agam meminta masyarakat lebih berhati-hati terhadap segala bentuk permintaan dana yang mengatasnamakan institusi resmi.
“Konfirmasikan setiap informasi langsung ke kantor kami agar tidak menjadi korban,” tegas Bayu.
Ia juga menyebutkan bahwa pihaknya akan bekerja sama dengan kepolisian untuk mengusut tuntas kasus ini.
Kasus ini kembali mengingatkan pentingnya verifikasi informasi sebelum melakukan tindakan, terutama yang melibatkan uang dalam jumlah besar.
Kodim 0304/Agam berjanji akan bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus ini dan mencegah terulangnya kejadian serupa di masa mendatang. (*/Shofia)