ARTICLE AD BOX
Internasional, gemasulawesi – Ribuan pemukim ilegal penjajah Israel, yang dipimpin oleh Menteri Keamanan Nasional penjajah Israel sayap kanan, Itamar Ben-Gvir, menyerbu Masjid Ibrahimi di Hebron, Tepi Barat, untuk memperingati hari libur Yahudi.
Aref Jaber, anggota komite lokal yang bekerja untuk membela Hebron dari pelanggaran penjajah Israel, menyampaikan kepada media bahwa beberapa bus mengangkut para pemukim ke Masjid Ibrahimi, tempat mereka melakukan ritual Talmud untuk hari raya Yahudi yang dikenal sebagai Chayei Sarah (Kehidupan Sarah).
“Tentara penjajah Israel menutup Kota Tua di Hebron (tempat Masjid Ibrahimi berada) dan memberlakukan jam malam untuk penduduknya,” katanya.
Direktur Masjid Ibrahimi, Ghassan Al-Rajbi, menyatakan tentara penjajah Israel menutup masjid untuk warga Palestina dan mengusir karyawan masjid hingga hari Sabtu malam.
Dia mencatat bahwa para pemukim dikawal oleh menteri penjajah Israel, termasuk Ben-Gvir.
Masjid Ibrahimi terletak di Hebron, Tepi Barat bagian selatan, yang berada di bawah kendali penjajah Israel.
Baca Juga:
Media Penjajah Israel Peringatkan Adanya Ujaran Kebencian terhadap Tel Aviv oleh Warga Mesir
Sekitar 400 pemukim ilegal tinggal di sana, dijaga oleh sekitar 1.500 tentara penjajah Israel.
Dihormati oleh umat Islam dan juga Yahudi, kompleks Masjid Ibrahimi yang terletak di Hebron diyakini sebagai tempat pemakaman Nabi Ibrahim, Ishak, dan Yakub,
Setelah pembantaian 29 jamaah Palestina di dalam masjid tahun 1994 oleh pemukim ekstremis Yahudi, Baruch Goldstein, otoritas penjajah Israel membagi kompleks masjid antara jamaah Muslim dan Yahudi.
Baca Juga:
Pemukim Penjajah Israel Memblokir Aliran Air di Mata Air Al-Auja Tepi Barat
Pada tahun 2017, Komite Warisan Dunia yang berafiliasi dengan UNESCO menyatakan Masjid Ibrahimi di Tepi Barat sebagai Situs Warisan Dunia Palestina.
Di sisi lain, sebuah survei opini resmi menunjukkan bahwa 42 persen remaja Yahudi di Amerika Serikat percaya bahwa tentara pendudukan telah melakukan genosida di Jalur Gaza.
Media penjajah Israel menerbitkan hasil survei yang dilakukan oleh Kementerian Urusan Diaspora penjajah Israel dan Pemberantasan Antisemitisme, yang juga menunjukkan bahwa 42 persen orang Yahudi mengkritik penjajah Israel, dibandingkan dengan hanya 7 persen dari rekan-rekan internasional mereka. (*/Mey)