ARTICLE AD BOX
Banten, gemasulawesi - Seorang pria di Kota Cilegon, Banten, melakukan aksi nekat dengan merusak mobilnya sendiri di tengah jalan.
Aksi ini dilakukan tepat di depan sebuah perusahaan kimia yang berlokasi di Jalan Raya Merak, Kelurahan Gerem, Kecamatan Grogol
Alhasil, aksi yang tak biasa ini pun menarik perhatian warga sekitar dan pengguna jalan, serta menjadi viral di media sosial.
Diduga, tindakan tersebut dilakukan sebagai bentuk protes terhadap sengketa jual beli tanah yang belum terselesaikan antara pria tersebut dan pihak perusahaan.
Dalam video yang beredar, terlihat pria tersebut dengan sengaja memukul kaca depan dan belakang mobilnya menggunakan benda keras hingga mencoret-coret mobilnya dengan berbagai tulisan.
Mobil yang semula utuh tampak rusak parah setelah aksi tersebut.
Aksi ini diduga dilakukan pria tersebut untuk menarik perhatian publik dan pihak berwenang agar segera menyelesaikan sengketa tanah yang telah berlangsung lama.
Meskipun tindakannya terlihat ekstrem, banyak orang yang menduga bahwa pria tersebut merasa frustasi akibat tidak adanya kejelasan penyelesaian dari pihak perusahaan terkait jual beli tanah.
Berbagai tanggapan muncul di media sosial setelah video aksi ini tersebar.
Tak sedikit yang menyayangkan tindakan pria tersebut.
"Perusahaan gak bakal peduli kayaknya. Yang dirusak barang sendiri, yang rugi malah diri sendiri," komentar akun @d_fa***.
Sementara yang lain menyuarakan dukungan karena menganggap protesnya sebagai bentuk ekspresi kekecewaan yang mendalam.
Banyak yang menilai aksi yang dilakukannya baik karena tidak sampai merugikan orang lain.
"Gapapa dia masih sadar ketika emosi yang dia rusak barang milik pribadi tidak merugikan orang lain. Gapapa, kita gak tahu gimana rasa sakit hati dia dan perjuangan dia," komentar akun @sel***.
Kasus sengketa tanah memang sering kali menimbulkan konflik yang berlarut-larut, dan aksi pria ini menjadi bukti nyata bahwa ketidakpuasan terhadap penanganan masalah tanah bisa memicu tindakan-tindakan tak terduga.
Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari pihak perusahaan kimia terkait kejadian tersebut.
Sementara itu, pihak kepolisian yang mendapat laporan tentang insiden ini telah turun ke lokasi untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Kasus ini akan menjadi perhatian, terutama karena melibatkan konflik lahan yang sering menjadi isu sensitif di masyarakat. (*/Shofia)