ARTICLE AD BOX
Kendari, gemasulawesi – Andap Budhi Revianto, yang merupakan Pj Gubernur Sulawesi Tenggara, menyampaikan inflasi bulanan di wilayahnya pada bulan Desember 2024 sebesar 0,29 persen, yang lebih rendah dibandingkan dengan inflasi nasional sebesar 0,44 persen, menunjukkan tingkat harga, yang stabil dan juga terjaga.
Andap Budhi Revianto memberikan apresiasi atas pengendalian inflasi yang dilakukan dan menekankan pentingnya sinergisitas dan kolaborasi para pihak dalam menjaga kestabilan harga dan juga ketersediaan barang di daerah.
Dalam keterangannya di Kendari, Sulawesi Tenggara, Andap Budhi Revianto menyatakan angka inflasi yang terkendali ini adalah hasil kerja keras dari seluruh pihak yang terlibat, terutama Tim Pengendalian Inflasi Daerah atau TPID dan juga stakeholder terkait.
“Kami akan terus memantau dinamika pasar dengan lebih intensif dan juga memperkuat langkah-langkah inovatif agar dapat menjaga stabilitas harga dan juga ketersediaan komoditas untuk masyarakat,” ujarnya.
Dikutip dari Antara, dia juga menekankan pengendalian inflasi adalah bagian dari upaya untuk mendukung perekonomian daerah yang stabil dan juga berkelanjutan.
“Sinergisitas dan kolaborasi yang terjalin antara pemda lewat TPID, pelaku pasar, dan juga masyarakat sangat penting,” ungkapnya.
Dia menambahkan ke depan, pihaknya akan terus memperkuat koordinasi agar harga-harga tetap stabil dengan memanfaatkan berbagai instrumen kebijakan dan intervensi pasar yang dibutuhkan.
Dari data statistik yang dikeluarkan BPS Sulawesi Tenggara, kelompok pengeluaran yang memberikan kontribusi menyumbang inflasi paling besar di Sulawesi Tenggara adalah minuman, makanan, dan tembakau yang mengalami inflasi sebesar 0,90 persen dengan andil inflasi 0,30 persen.
Baca Juga:
Gubernur Sulteng Menonaktifkan Penugasan Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tengah
Komoditas yang memberikan kontribusi pada inflasi bulanan di Sulawesi Tenggara antara lain daging ayam rasa andil inflasi 0,04 persen, bawang merah andil inflasi 0,03 persen, dan ikan selar atau ikan tude andil inflasi 0,09 persen.
Beberapa komoditas yang memberikan andil inflasi bulanan, yakni jeruk nipis deflasi 0,02 persen, angkutan udara andil deflasi 0,04 persen, dan ikan cakalang atau ikan sisik andil deflasi 0,03 persen.
Secara tahunan, inflasi Sulawesi Tenggara tercatat 1,05 persen atau di bawah inflasi nasional yang tercatat sebesar 1,57 persen. (Antara)