ARTICLE AD BOX
Kendari, gemasulawesi – Andap Budhi Revianto, yang merupakan Pj Gubernur Sulawesi Tenggara, menyampaikan Provinsi Sulawesi Tenggara pada bulan Oktober 2024 kembali dapat menjaga kestabilan harga sebagaimana disampaikan dalam laporan bulanan BPS Sulawesi Tenggara terbaru pada hari Jumat, tanggal 1 November 2024.
Andap Budhi Revianto dalam keterangannya pada hari Sabtu, tanggal 2 November 2024, di Kendari menyatakan Sulawesi Tenggara berhasil mencatatkan deflasi sebesar 0,17 persen untuk bulan Oktober, berlawanan dengan inflasi nasional yang mencapai 0,08 persen.
“Capaian ini menempatkan Sulawesi Tenggara sebagai salah satu provinsi dengan kestabilan harga yang lebih baik,” katanya.
Deflasi Sulawesi Tenggara pada bulan Oktober didorong adanya penurunan harga di kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau, yang mengalami deflasi sebesar 0,58 persen dengan andil sebesar 0,19 persen.
Beberapa komoditas utama yang memberikan kontribusi pada penurunan harga ini adalah beras 0,06 persen, bayam 0,04 persen, terong 0,05 persen.
Dikutip dari Antara, meski demikian, terdapat komoditas yang menyumbang inflasi bulanan seperti kacang panjang, emas perhiasan, ikan layang atau ikan benggol, masing-masing memberikan andil inflasi 0,04 persen.
Baca Juga:
Berani! Aksi Petugas Kebersihan Marahi Pemotor yang Nekat Terobos Trotoar di Jakarta Timur Viral
Selain itu, tomat dan sawi hijau juga ikut menyumbang inflasi dengan andil sebesar 0,03 persen.
Secara tahunan atau year on year, inflasi Sulawesi Tenggara sebesar 0,71 persen, jauh di bawah rata-rata nasional yang mencapai 1,71 persen.
Dengan angka ini, Sulawesi Tenggara menempati posisi kedua paling rendah dari 38 provinsi di Indonesia dalam tingkat inflasi tahunan.
Baca Juga:
Setelah Prabowo, Ridwan Kamil Juga Temui Jokowi di Solo, Apa Saja yang Terungkap dari Pertemuan Ini?
Komoditas yang memberikan andil inflasi tahunan di Sulawesi Tenggara antara lain sigaret kretek mesin sebesar 0,33 persen, emas perhiasan sebanyak 0,27 persen, dan ikan bandeng/ikan bolu 0,06 persen.
Sementara itu, sejumlah komoditas berhasil menekan laju inflasi tahunan, seperti beras 0,16 persen, angkutan udara, tomat, dan ikan layang/ikan benggol, yang masing-masing memberikan andil deflasi sebesar 0,07 persen.
Dia mengucapkan terima kasih dan pentingnya sinergisitas dan kolaborasi antara seluruh pihak dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan komoditas di tengah tantangan ekonomi yang ada. (Antara)