ARTICLE AD BOX
Kota Gorontalo, gemasulawesi – Perairan Atol Sumalata, Pulau Tolinggula, dan sekitarnya adalah kawasan yang memiliki ciri khas tertentu sebagai 1 kesatuan ekosistem yang dilindungi, dilestarikan, dan juga dimanfaatkan secara berkelanjutan.
Dengan mempertimbangkan berbagai aspek, yaitu kondisi sumber daya hayati seperti terumbu karang, lamun, dan biota asosiasinya, lokasi ini mempunyai kondisi yang masih relatif sangat baik, bahkan yang paling baik di kawasan.
Keanekaragaman jenis karang dan ikan karang paling tinggi dibanding pulau-pulau lainnya, sehingga perlu dijadikan sebagai target pengelolaan perlindungan agar ekosistem dan juga ikan karang yang ada dapat terjaga kelestarian terumbu karangnya, lamun, dan biota yang dilindungi seperti penyu dan juga mamalia laut lainnya.
Baca Juga:
Mahasiswa UIN Datokarama Palu Didorong Menjadi Duta Literasi Keuangan Inklusif di Palu
Oleh karena itu, untuk menjaga keanekaragaman hayati ini, Bidang Pengelolaan Ruang Laut dan Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan PSDKP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Gorontalo memasukkannya dalam dokumen RPZKK yang merupakan singkatan dari Rencana Pengelolaan dan Zonasi Kawasan Konservasi Perairan Gorontalo Utara.
Proses ini kini telah memasuki tahap konsultasi publik yang dibuka oleh Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo yang diwakili oleh Handoyo Sugiharto yang juga merupakan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Gorontalo.
“Konsultasi publik ini menyerap masukan atau saran, perbaikan dan juga kesepakatan bersama dalam penetapan zonasi dalam kawasan konservasi perairan Pulau Tolinggula dan Atol Sumalata yang akan masuk dalam dokumen RPZKK perairan Gorontalo Utara sehingga akan diusulkan penetapannya oleh Menteri Kelautan dan juga Perikanan,” terangnya.
Baca Juga:
Melalui Program Palu Mantap, TPID Palu Lakukan Pengendalian Inflasi dari Hulu ke Hilir
Dia menyatakan manfaat konservasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil diadakan untuk menjaga kelestarian ekosistem pesisir dan pulau-pulau kecil, melindungi habita biota laut, melindungi alur migrasi ikan dan biota laut lain, dan juga melindungi situs budaya tradisional.
Dia juga menyampaikan ekositem laut sangat penting dalam mendukung mata pencaharian lokal dan perekonomian nasional yang kuat, khususnya sektor pariwisata dan perikanan.
Di akhir sambutannya, dia mengajak semua pihak untuk bersama-sama melakukan konservasi alam yang dapat dimulai dari lingkungan masing-masing. (*/Mey)