Pemerintah RI Telah Berhasil Meningkatkan Rasio Kewirausahaan Nasional Menjadi 3,35 Persen

3 months ago 10
ARTICLE AD BOX

Ekonomi, gemasulawesi – Pemerintah Indonesia telah berhasil meningkatkan rasio kewirausahaan nasional menjadi 3,35 persen lewat berbagai program dan kebijakan strategis.

Siti Azizah, yang merupakan Deputi Bidang Kewirausahaan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah atau Kemenkop UKM, menerangkan Presiden Jokowi memberikan arahan untuk fokus pada 3 aspek utama dalam pengembangan kewirausahaan di Indonesia, yakni transformasi digital UMKM, pembangunan basis data tunggal untuk koperasi dan UMKM, dan pengembangan kewirausahaan nasional.

Siti Azizah mengatakan untuk mencapai status negara maju, rasio kewirausahaan minimal harus berada di angka minimal 4 persen.

Baca Juga:
Melalui Paket Wirausaha Ayam Goreng ZChicken, Baznas RI Memberdayakan Sekitar 2 Ribu Penerima Zakat atau Mustahik di Indonesia

“Kami berharap wirausahawan lahir secara design by design, bukan by accident, mempunyai business plan, sehingga diharapkan dapat mengembangkan usaha dan menciptakan ekonomi yang baru,” katanya.

Menindaklanjuti arahan Presiden Jokowi, Kemenkop UKM menjalankan beberapa kebijakan dan program untuk mendorong kewirausahaan lewat 5 fase inovasi dalam periode tahun 2020-2024.

Dia menyatakan pada fase akhir pemerintahan ini, rasio kewirausahaan berhasil mencapai 3,35 persen dengan pertumbuhan wirausaha positif sebesar 2,05 persen.

Baca Juga:
Jadi Kado di Bulan Kemerdekaan, KKP Sampaikan Produk Olahan Tuna dan Cakalang Asal Indonesia Berhasil Mendapatkan Fasilitas Bebas Bea Masuk ke Jepang

Di sisi lain, Kementerian Pertanian melepas ekspor 244 ton salak ke mancanegara.

Indonesia mempunyai beragam buah yang memiliki potensi menjadi komoditas unggulan.

Di antara buah-buahan itu, salak pondoh atau snake fruit menjadi favorit para petani di lereng Gunung Merapi, khususnya di Desa Kaliurang, Kecamatan Srumbung, Magelang, Jawa Tengah.

Baca Juga:
Dapat Membantu Penyaluran yang Lebih Tepat Sasaran, Menko Marves Sangat Mendukung Jika Pertamina Gunakan AI untuk Tertibkan Pengguna BBM Bersubsidi

Dengan kualitas yang tinggi, rasa manis dan daging salak yang tebal, salak pondoh ini menarik perhatian pembeli dan berhasil menembus pasar ekspor internasional.

Kolaborasi antara pemerintah dan juga sektor swasta lewat Kelompok Tani Desa Sejahtera Astra atau DSA telah menghasilkan salak yang berkualitas.

Salak pondoh ini tidak hanya dipasarkan di dalam negeri, tetapi juga diekspor ke beberapa negara, termasuk Ceko, Kamboja, Cina, Thailand, dan Jerman.

Baca Juga:
Dapat Membantu Penyaluran yang Lebih Tepat Sasaran, Menko Marves Sangat Mendukung Jika Pertamina Gunakan AI untuk Tertibkan Pengguna BBM Bersubsidi

Dengan luas kebun yang mencapai 310 hektare, para petani berhasil memproduksi 19,3 ton salak pondoh lumut yang memberikan pendapatan 7,8 miliar rupiah. (*/Mey)

Read Entire Article