ARTICLE AD BOX
Internasional, gemasulawesi – Sejumlah guru dan siswa dilaporkan menderita luka-luka setelah menghirup gas air mata yang ditembakkan oleh tentara penjajah Israel di Sekolah Kisan di sebelah timur Betlehem, Palestina.
Warga Palestina di sekolah itu dilaporkan melemparkan batu ke kendaraan militer ketika pasukan melancarkan rentetan gas air mata pada tanggal 8 Januari 2025, waktu setempat.
Kekerasan meningkat di Tepi Barat yang diduduki dalam beberapa hari terakhir dengan pemukim penjajah Israel melakukan serangkaian serangan pembakaran setelah orang-orang bersenjata Palestina membunuh 3 warga penjajah Israel di dekat pemukiman ilegal.
Di sisi lain, Komisi Urusan Tahanan dan Masyarakat Tahanan Palestina atau PPS menyampaikan mantan tahanan Palestina, Ismail Taqatqa, menjadi sasaran kejahatan medis sistematis di penjara pendudukan penjajah Israel yang menyebabkan kematiannya.
Baca Juga:
Pasukan Keamanan Otoritas Palestina Lukai 3 Pejuang Palestina di Tepi Barat
“Taqatqa meninggal di Yordania 8 Januari 2025 pagi waktu setempat, 5 bulan setelah dibebaskan dari penjara karena diketahui dia menderita leukemia,” ujar mereka dalam sebuah pernyataan.
Pernyataan itu menyebutkan Taqatqa adalah korban baru kejahatan medis sistematis yang dilakukan oleh sistem penjara brutal terhadap ribuan tahanan yang telah dan sedang menjadi sasaran penyiksaan sistematis dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya sejak dimulainya perang.
Sementara itu, mantan Menteri Pertahanan penjajah Israel, Moshe Ya’alon, mengatakan anggota tentara pendudukan penjajah Israel harus khawatir tentang kemungkinan penangkapan saat dia bepergian ke luar negeri sebagai akibat dari tindakan mereka di Jalur Gaza.
“Tentara yang bepergian ke luar negeri harus merasa khawatir karena mereka dapat ditangkap,” ucapnya.
Baca Juga:
Buldozer Penjajah Israel Hancurkan Sebuah Rumah Milik Seorang Warga Palestina di Yerusalem Timur
Dia menambahkan bahwa penghentian penerbitan video dari dalam Jalur Gaza oleh tentara dan perwira tidak akan membantu karena anggota pemerintah masih menganjurkan pemindahan paksa warga Palestina dari Jalur Gaza.
Dia menuduh penjajah Israel melakukan kejahatan perang di Jalur Gaza. (*/Mey)