Pasukan Penjajah Israel Membakar Rumah-Rumah di Sekitar RS Al-Awda di Jalur Gaza Utara

2 weeks ago 2
ARTICLE AD BOX

Internasional, gemasulawesi – Pesawat tak berawak penjajah Israel membakar rumah-rumah di sekitar RS Al-Awda di Tel Al-Zaatar di Jalur Gaza utara.

Menurut kantor berita resmi Palestina, Wafa, pasukan penjajah Israel juga membakar beberapa tempat perlindungan dan rumah di dekat RS Indonesia di Jalur Gaza utara dan menghancurkan tembok rumah sakit itu.

OHCHR atau Komisaris Tinggi PBB memperingatkan penghancuran fasilitas perawatan di Jalur Gaza yang disengaja oleh penjajah Israel adalah bentuk hukuman kolektif dan merupakan kejahatan perang.

Komisaris Tinggi PBB untuk HAM, Volker Turk, mencatat dalam laporan itu bahwa pemboman yang terjadi secara terus-menerus dan memburuknya situasi kemanusiaan di Jalur Gaza telah membuat rumah sakit yang seharusnya menjadi tempat yang aman untuk warga Palestina malah menjadi perangkap maut.

Baca Juga:
2 Mayat Warga Palestina Ditemukan setelah Serangan Penjajah Israel di Jalur Gaza Selatan

“Perlindungan rumah sakit selama peperangan adalah yang paling penting dan harus dihormati oleh semua pihak, setiap saat,” ujarnya.

Di sisi lain, seorang pria yang berasal dari Pennsylvania yang sebelumnya bertugas di Angkatan Darat AS didakwa oleh dewan juri atas tuduhan mencoba mendukung kelompok Hizbullah Lebanon dan membuat pernyataan palsu kepada FBI.

Hal tersebut disampaikan oleh Departemen Kehakiman Amerika Serikat.

Pria tersebut, yang bernama Jack Danaher Molloy yang berusia 24 tahun, adalah warga negara ganda Amerika Serikat dan Irlandia dan melakukan perjalanan ke Lebanon dan Suriah di tahun 2024 untuk mencoba bergabung dengan Hizbullah.

Baca Juga:
Sebabkan 2 Orang Tewas, Serangan Pesawat Nirawak Penjajah Israel Hantam Kawasan Remal di Kota Gaza

Diketahui bahwa Hizbullah ditetapkan oleh AS sebagai organisasi teroris asing.

“Molloy kembali ke AS di akhir tahun 2024 dan terus berupaya untuk bergabung dengan Hizbullah,” kata mereka.

Sebelumnya, dia terdaftar sebagai tentara aktif di Angkatan Darat AS dari pertengahan bulan Maret hingga bulan April tahun 2019.

“Molloy berbohong kepada FBI mengenai niatnya untuk bergabung dengan Hizbullah ketika diinterogasi sekembalinya ke AS di akhir tahun 2024,” ungkap mereka.

Baca Juga:
Pasukan Penjajah Israel Hancurkan Rumah Seorang Warga Palestina di Tepi Barat

Disampaikan dia ditangkap di tanggal 6 Desember 2024 di Chicago. Jika terbukti bersalah, dia menghadapi tuduhan maksimal 20 tahun penjara atas tuduhan dukungan materiil. (*/Mey)

Read Entire Article