ARTICLE AD BOX
Internasional, gemasulawesi – Menteri Konstruksi dan Perumahan penjajah Israel, Yitzhak Goldknopf, menyerukan untuk menarik 1 juta orang Yahudi untuk menetap di Tepi Barat yang diduduki.
Menurut laporan pada tanggal 13 Januari 2025 waktu setempat, panggilan itu disampaikannya ketika tur di Tepi Barat utara.
Menteri tersebut mendesak Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk membawa 1 juta orang Yahudi ke Yudea dan Samaria (nama Yahudi untuk Tepi Barat).
Goldknopf juga mendesaknya untuk memanfaatkan peluang saat ini (situasi di Palestina dan Timur Tengah) untuk memperluas pembangunan pemukiman di Tepi Barat.
Baca Juga:
Tentara Penjajah Israel Peringatkan Warga Lebanon yang Terusir agar Tidak Kembali ke 62 Desa
Pernyataan menteri tersebut muncuk meski ada peringatan dari Palestina, Arab, dan internasional terhadap Tel Aviv yang memperluas aktivitas pemukimannya di Tepi Barat dan upayanya untuk mencaplok wilayah tersebut ke wilayahnya.
“Jumlah pemukim di Tepi Barat mencapai sekitar 770.420 pemukim pada akhir tahun 2024, tersebar di 180 pemukiman dan 256 pos pemukiman, 138 di antaranya diklasifikasikan sebagai peternakan dan pertanian,” kata Komisi Perlawanan Kolonisasi dan Tembok Negara Palestina.
Suatu pemukiman didirikan dengan persetujuan pemerintah penjajah Israel, sedangkan pos-pos pemukiman didirikan oleh para pemukim tanpa persetujuan pemerintah.
PBB menganggap pemukiman di wilayah Palestina yang diduduki adalah ilegal dan telah menuntut agar pemukiman tersebut dihentikan selama beberapa dekade tetapi tidak berhasil mengingat pemukiman itu merusak peluang penyelesaian konflik berdasarkan solusi 2 negara.
Selama beberapa bulan terakhir, suara para menteri di pemerintahan penjajah Israel, termasuk pemimpinnya, Benjamin Netanyahu, telah berbicara terbuka tentang niat Tel Aviv untuk mencaplok Tepi Barat yang telah diduduki sejak tahun 1967.
Di sisi lain, delegasi dari seluruh dunia akan melakukan perjalanan ke Norwegia pada hari Rabu tanggal 15 Januari 2025 untuk menemukan solusi 2 negara untuk konflik penjajah Israel-Palestina.
Hal tersebut disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri Norwegia.
“Sementara kita harus terus berupaya untuk mengakhiri perang di Jalur Gaza, kita juga harus berupaya untuk menemukan solusi 2 negara untuk konflik penjajah Israel-Palestina,” ujar Espen Barth Eide, yang merupakan Menteri Luar Negeri Norwegia. (*/Mey)