Membuat Pengguna Resah, Telegram Membagikan Banyak Data ke Pihak Berwenang di Berbagai Negara sejak penangkapan CEO

1 week ago 1
ARTICLE AD BOX

Kupas Tuntas, gemasulawesi - Data yang dibagikannya dengan lembaga penegak hukum oleh aplikasi pesan terenkripsi, Telegram, telah meningkat secara signifikan.

Telegram populer di kalangan orang yang ingin melindungi privasi data mereka, sehingga pengungkapan data ini dapat membuat pengguna meninggalkan aplikasi ini.

Pertama kali dilaporkan oleh 404 Media, aplikasi tersebut menyerahkan informasi pribadi, termasuk nomor telepon dan alamat IP, kepada otoritas Amerika Serikat sebanyak 900 kali.

Hal ini memengaruhi lebih dari 2200 pengguna.

Antara kuartal pertama dan ketiga tahun 2024, hanya ada 14 permintaan di AS, tapi pada kuartal keempat tercatat ada 886 permintaan.

Terjadi peningkatan serupa di Inggris Raya selama periode yang sama, dengan 3 permintaan diajukan antara kuartal pertama dan ketiga, dan 139 pada kuartal keempat.

India, yang menerapkan undang-undang data invasif pada tahun 2022, mengalami jumlah permintaan data Telegram tertinggi, yang memengaruhi sebagian besar pengguna.

Secara keseluruhan pada tahun 2024, India mengalami 14,641 permintaan, dengan 23,535 pengguna terdampak.

Peningkatan jumlah data yang diserahkan Telegram bertepatan dengan perubahan kebijakan privasinya pada bulan September 2024.

Kebijakan tersebut kini menyatakan nomor telepon dan alamat IP pengguna dapat diungkapkan kepada otoritas terkait jika mereka menjadi tersangka dalam kegiatan kriminal yang melanggar Ketentuan Layanan Telegram.

Perubahan tersebut bertepatan dengan penangkapan CEO dan pendiri Telegram, Pavel Durov, pada akhir Agustus 2024.

Telegram adalah salah satu aplikasi perpesanan terenkripsi terbaik, tetapi tidak seaman yang anda kira.

Telegram tidak mengenkripsi pesan secara default, dan untuk mengaktifkan fitur ini, pengguna harus memilih “Star Secret Chat” atau "mulai obrolan rahasia."

Obrolan rahasia tidak akan terbawa ke perangkat lain dan harus diaktifkan secara individual di setiap perangkat tempat Telegram diunduh.

Terlebih lagi, obrolan dengan lebih dari dua pengguna tidak dapat dienkripsi.

Anda harus memeriksa pengaturan privasi aplikasi secara berkala dan memeriksa siapa yang dapat menghubungi anda atau menambahkan anda ke grup.

Anda disarankan mengikuti praktik keamanan yang diketahui, seperti memiliki kata sandi yang aman, tidak membagikan informasi pribadi, dan waspada terhadap tautan yang mencurigakan. (*/Armyanti)

Read Entire Article