ARTICLE AD BOX
Palu, gemasulawesi – Tim Pengendali Inflasi Daerah atau TPID Palu, Provinsi Sulawesi Tengah, melakukan upaya pengendalian inflasi dari hulu ke hilir melalui program Palu mandiri dan tangguh pangan atau Palu Mantap.
Dalam keterangannya di Palu, Kepala Bagian Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah atau Setda Palu, Rahmad Mustafa, mengatakan pengendalian inflasi harus diintervensi dari dasar sehingga penanganannya lebih konsisten.
Rahmad Mustafa menerangkan rancangan program dilakukan oleh TPID Palu dari segmen hulu, yaitu melakukan penguatan inovasi unggulan, Palu mandiri tangguh pangan dengan memanfaatkan teknologi dalam pengaplikasian program.
Baca Juga:
Ratusan Pak Susu dan Minyak Raib! Toko di Depok Disatroni Pencuri, Kerugian Capai Rp28 Juta
Lalu melakukan pembinaan atau pemberdayaan petani lewat bimbingan teknologi, bantuan sarana dan pra sarana atau sapras, serta pendampingan dan pemberdayaan milenial.
“Kami juga membangun kerja sama dengan daerah sentra penghasil pertanian, di antaranya Kabupaten Sigi dan Kabupaten Parigi Moutong untuk pemenuhan kebutuhan komoditas pangan yang tidak ada dilakukan produksinya di Palu,” katanya.
Selain itu, kegiatan lain berangkat dari hulu, yaitu lomba menanam tanaman pangan berupa komoditas cabai antar BPP atau Balai Penyuluh Pertanian, di mana lomba ni dimulai sejak bulan Oktober dan penilaian pemenang lomba dilaksanakan pada bulan Desember berdasarkan perkembangan pertumbuhan tanaman itu.
Baca Juga:
Geger! Driver Ojol di Bali Ini Tak Terima Setelah Ditabrak Mobil Ambulans Bawa Pasien
Menurut data BPS atau Badan Pusat Statistik, inflasi Palu saat ini terkendali dalam sasaran 2,5 persen plus minus 1.
Dia menyatakan waktu lomba 3 bulan atau mengikuti masa pertumbuhan cabai.
“Masing-masing mendapatkan 500 bibit cabai untuk ditanam oleh petani atau kelompok tani dengan total keseluruhan 2.500 bibit,” ungkapnya.
Baca Juga:
Bacok Warga Saat Tawuran di Cinere Kota Depok, Pelajar Ini Tak Berkutik Saat Ditangkap Polisi
Selanjutnya, sebelum menuju segmen hilir, di pertengahan juga dilakukan penyediaan gudang transit komoditas pangan hasil panen petani, lalu pengemasan produk hasil panen guna meningkatkan kualitas dari hasil pertanian.
Lalu penanganan segmen hilir lewat pengadaan warung komoditas pangan atau warkop TPID di Pasar Masomba Palu yang saat ini telah dioperasikan, di mana bahan pangan yang dijual berupa beras SPHP, gula pasir, minyak goreng, dan Bulog bertugas untuk menyediakan pasokan.
Dia menuturkan TPID juga melakukan upaya mendekatkan pasokan pangan kepada masyarakat lewat program pasar bergerak atau gade nolumako, lalu pasar murah sehat melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan atau Disperindag dan pasar tani melalui Dinas Pertanian Palu. (*/Mey)