Mabuk Berat! Pemuda di Sleman Mengamuk karena Kuah Gulai Habis, Karyawan Rumah Makan Padang Ini Jadi Korban Penganiayaan

2 weeks ago 2
ARTICLE AD BOX

Sleman, gemasulawesi - Insiden mengejutkan terjadi di sebuah rumah makan Padang di Godean, Sleman, Yogyakarta belum lama ini.

Sekelompok pemuda yang diduga dalam kondisi mabuk mengamuk dan menganiaya karyawan setelah mengetahui kuah gulai yang mereka pesan telah habis. 

Peristiwa tersebut berlangsung sekitar pukul 04.30 WIB, ketika tujuh pemuda selesai menyantap makanan di tempat tersebut.

Menurut keterangan karyawan berinisial S, keributan bermula ketika dua dari tujuh pemuda meminta tambahan kuah gulai. 

Baca Juga:
Tragis! Kecewa Karena Diputuskan, Pria Mabuk di Sukabumi Nekat Bakar Rumah Kekasihnya, Ini Tindakan Polisi

Saat dijelaskan bahwa kuah telah habis karena sudah larut malam, emosi mereka memuncak hingga salah satu pelaku, yang mengenakan jaket hijau, menendang dan memukul karyawan. 

“Sudah makan semua, terus itu tujuh orang kurang lebih. Salah satu yang lebih tua tanya soal kuah. Saya jelaskan memang sudah habis. Kayaknya mereka habis merayakan tahun baru, bau alkoholnya tercium, mungkin mabuk,” jelas S, dikutip pada Jumat, 3 Januari 2024.

Rekaman CCTV yang merekam insiden tersebut menunjukkan salah satu pelaku bertindak agresif, memukul meja, dan kemudian menganiaya karyawan. 

Para pelaku diduga mabuk berat, sehingga tidak dapat mengendalikan diri. Kejadian ini sempat menarik perhatian pengunjung lain di rumah makan tersebut, meski akhirnya situasi dapat diredakan oleh karyawan lain dan beberapa warga sekitar.

Baca Juga:
Jelajahi Misteri iOS 18.2: Inilah Sepuluh Fitur-fitur Rahasia yang Bisa Anda Coba di iPhone dengan OS Ini

Meski sempat terjadi kekerasan, kejadian ini diselesaikan secara damai antara pihak rumah makan dan kelompok pemuda. 

Kedua belah pihak sepakat untuk saling memaafkan dan tidak melanjutkan masalah ke jalur hukum. Namun, trauma akibat kejadian tersebut masih dirasakan oleh para karyawan.

“Kami hanya bekerja sesuai dengan yang ada. Kalau memang kuah sudah habis, kami tidak bisa menyediakannya lagi. Harapannya pengunjung bisa lebih memahami situasi dan menghargai kami sebagai pekerja,” ungkap S.

Rekaman CCTV insiden ini tersebar luas di media sosial, memicu beragam tanggapan dari netizen. Banyak yang mengecam tindakan para pemuda tersebut sebagai perilaku tidak bertanggung jawab.

Baca Juga:
Pasukan Penjajah Israel Hancurkan Rumah Seorang Warga Palestina di Tepi Barat

"Jangan mau damai, penjarakan saja," komentar akun @um***.

Sebagian besar warganet menilai bahwa mabuk bukan alasan untuk bertindak kasar terhadap pekerja.

Meski sudah diselesaikan secara kekeluargaan, pihak rumah makan mempertimbangkan untuk meningkatkan keamanan, khususnya pada malam hari. 

Kejadian ini menjadi pelajaran penting untuk semua pihak, baik pengunjung maupun pekerja, agar selalu menjaga etika dan menghargai satu sama lain. (*/Shofia)

Read Entire Article