Lebih dari 13 Ribu Siswa Palestina Tewas dan 657 Guru serta Administrator Terbunuh Sejak Dimulainya Perang

1 week ago 1
ARTICLE AD BOX

Internasional, gemasulawesi – Kementerian Pendidikan dan Pendidikan Tinggi Gaza menyampaikan 13.177 siswa Palestina telah tewas dan 21.991 terluka sejak dimulainya agresi penjajah Israel di Jalur Gaza dan Tepi Barat pada tanggal 7 Oktober 2023.

Dalam sebuah pernyataan, Kementerian mengatakan jumlah mahasiswa yang tewas di Jalur Gaza sejak awal agresi telah mencapai lebih dari 13.054 dan 21.320 lainnya terluka.

“123 mahasiswa tewas di Tepi Barat, Palestina, dan 671 lainnya terluka, selain 560 orang yang ditangkap,” ujar mereka.

Disebutkan juga bahwa 657 guru dan administrator telah terbunuh dan 3.904 terluka di Jalur Gaza dan Tepi Barat dan lebih dari 165 ditahan di Tepi Barat.

Baca Juga:
Terparah Sepanjang Sejarah! Kebakaran Hebat di California Tewaskan 25 Orang sampai Hari Kedelapan, Begini Kondisinya Sekarang

Kementerian tersebut mencatat bahwa 324 sekolah pemerintah, universitas, dan gedung-gedung yang berafiliasi dengan mereka dan 65 yang berafiliasi dengan UNRWA dibom serta dirusak di Jalur Gaza.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 128 hancur total dan 57 hancur sebagian, sementara 109 sekolah dan 7 universitas di Tepi Barat diserbu dan dirusak.

Kementerian Pendidikan mengonfirmasi bahwa 788.000 siswa di Jalur Gaza tidak dapat bersekolah dan universitas sejak dimulainya agresi di bulan Oktober 2023, sementara sebagian besar siswa menderita trauma psikologis dan menghadapi kondisi kesehatan yang sulit.

Di sisi lain, ayah dari seorang tawanan penjajah Israel yang ditahan di Jalur Gaza mengatakan bahwa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu melakukan kejahatan perang dan memperingatkan bahwa dia akan bertemu dengan Jaksa Pengadilan Kriminal Internasional, Karim Khan, untuk memberitahunya bahwa Netanyahu tidak hanya melakukan kejahatan perang di Jalur Gaza tetapi juga di dalam penjajah Israel.

Baca Juga:
Nelayan Palestina Dibunuh Pasukan Penjajah Israel di Lepas Pantai Deir el-Balah Jalur Gaza

Yehuda Cohen, ayah dari prajurit berusia 19 tahun Nimrod Cohen, menyatakan para prajurit terbunuh karena perang yang sedang berlangsung dan karena motif pribadi Netanyahu terkait dengan persidangannya, jadi dia bertanggung jawab atas kejahatan genosida dan kejahatan perang di penjajah Israel. (*/Mey)

Read Entire Article