ARTICLE AD BOX
Mamuju, gemasulawesi – Kodim 1418 Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat, memberikan edukasi kepada masyarakat agar menciptakan lingkungan yang sehat dan bersih.
Dalam keterangannya di Mamuju, Dandim 1418 Kabupaten Mamuju, Kolonel Infanteri Andik Siswanto, menyatakan Kodim Mamuju mengerahkan Babinsa di seluruh wilayah Mamuju untuk memberikan edukasi kepada masyarakat agar menciptakan lingkungan yang sehat dan juga bersih.
Kolonel Infanteri Andik Siswanto menyampaikan lingkungan yang bersih dan sehat perlu diciptakan oleh masyarakat untuk mencegah timbulnya penyakit seperti malaria.
“TNI mengajak masyarakat Mamuju menciptakan lingkungan yang bersih dengan bergotongroyong membersihkan saluran drainase yang tertimbun kotoran sampah maupun lumpur di seluruh Mamuju,” ujarnya.
Dikutip dari Antara, dia mengatakan drainase yang tersumbat dapat membuat air tergenang dan menjadi sarang nyamuk sehingga harus dibersihkan sebagai langkah strategis untuk mencegah timbulnya penyakit malaria.
Menurutnya, pembersihan drainase juga akan mencegah terjadinya banjir yang dapat merugikan masyarakat karena banjir dapat terjadi saat musim hujan terjadi.
“Dengan gotong royong yang dilakukan oleh TNI dan juga masyarakat lewat program karya bakti ini akan mencerminkan ciri khas bangsa Indonesia,” ucapnya.
Dia berharap edukasi membersihkan lingkungan dapat mempererat hubungan antara TNI dan juga masyarakat, sekaligus menjadi contoh nyata dari program kemanunggalan TNI dengan rakyat.
Di sisi lain, Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, mengungkapkan jenis bencana yang mendominasi wilayah Provinsi Sulawesi Selatan adalah bencana hidrometeorologi seperti tanah longsor, banjir, angin kencang, puting beliung, dan juga curah hujan yang ekstrem.
Dalam keterangannya, dia mengatakan sebagian besar wilayah yang mengalami intensitas curah hujan tinggi mengakibatkan terjadinya luapan air sungai dan banjir dan juga tanah longsor.
“Selain itu, kejadian cuaca ekstrem juga mengakibatkan angin kencang,” katanya.
Dia menyatakan dalam 3 tahun terakhir, yakni dari tahun 2022 hingga 2024, jumlah kejadian bencana di Sulawesi Selatan tahun 2023 adalah tahun dengan jumlah kejadian bencana paling tinggi. (Antara)