Kemenlu Benarkan Ada Lagi WNI yang Meninggal Akibat Penembakan Aparat Malaysia, Tidak Tertolong Meski Sempat Operasi

3 hours ago 1
ARTICLE AD BOX

Nasional, gemasulawesi - Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemenlu RI) kembali melaporkan adanya satu warga negara Indonesia (WNI) yang meninggal dunia akibat insiden penembakan oleh aparat Malaysia.

Sebelumnya, lima WNI yang diduga sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal menjadi sasaran tembakan oleh Aparat Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM).

Peristiwa tragis ini mengakibatkan satu korban meninggal dunia, sementara empat lainnya mengalami luka-luka dengan kondisi yang bervariasi.

Dari empat korban yang selamat, dua di antaranya dilaporkan dalam kondisi kritis, sedangkan dua lainnya berada dalam kondisi stabil.

Baca Juga:
Mahfud MD Ungkap Kecemasannya, Sebut Sedikit Orang Kampus yang Bersikap Kritis dan Politisi Tidak Tegas

Namun, perkembangan terbaru menunjukkan bahwa salah satu dari dua korban yang sebelumnya kritis telah meninggal dunia setelah menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

Informasi ini disampaikan langsung oleh Kemenlu RI melalui keterangan tertulis dari Direktur Pelindungan WNI (PWNI), Judha Nugraha.

Dalam keterangannya, Judha menyebutkan bahwa korban tersebut dirawat di Rumah Sakit Idris Shah, Serdang, sejak 24 Januari 2025 dan meninggal dunia pada Selasa, 4 Februari 2025.

"Almarhum (korban penembakan) telah jalani operasi pengangkatan ginjal karena terkena peluru, namun kondisinya terus memburuk, hingga meninggal dunia," tulis Judha dalam keterangannya pada Selasa, 4 Februari 2025.

Baca Juga:
Larangan Pengecer Jual LPG 3 Kg Bukan dari Prabowo, Pengamat Nilai Menteri Terima Perintah dari Orang Selain Presiden

Operasi yang dilakukan bertujuan untuk mengatasi luka serius akibat peluru yang merusak organ vital korban.

Meskipun tim medis telah berusaha semaksimal mungkin, kondisi korban terus menurun hingga akhirnya meninggal dunia.

Identitas almarhum hingga kini belum diketahui karena korban tidak membawa dokumen identitas diri sama sekali.

Hal ini menyulitkan proses identifikasi lebih lanjut, dan pihak Kemenlu RI masih berupaya mengumpulkan informasi tambahan untuk memastikan identitas korban.

Baca Juga:
Dampak dari Efisiensi Anggaran Belanja Kementerian, Kemenkeu RI Batalkan Penawaran Beasiswa Tahun 2025

Proses ini melibatkan koordinasi dengan pihak keluarga di Indonesia serta otoritas terkait di Malaysia untuk mempercepat kepastian identitas dan langkah pemulangan jenazah.

Sementara itu, satu WNI lainnya yang sebelumnya berada dalam kondisi kritis, diketahui bernama MH, asal Aceh.

MH kini berada dalam kondisi stabil setelah menjalani operasi yang berhasil.

Setelah melalui masa perawatan intensif, MH telah dipindahkan ke ruang rawat biasa, menandakan adanya perkembangan positif dalam proses pemulihan.

Baca Juga:
Menteri ESDM Dicecar Warga Karena LPG 3 Kg, Eko Kuntadhi: Pak Bahlil Perlu Belajar Banyak dari Rakyat

Kabar ini memberikan sedikit kelegaan di tengah duka atas kehilangan korban lainnya.

Kasus penembakan ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah Indonesia. Kemenlu RI terus memantau perkembangan situasi dan memberikan pendampingan hukum serta perlindungan kepada para korban yang selamat.

Selain itu, pemerintah juga berkoordinasi dengan otoritas Malaysia untuk memastikan adanya penyelidikan yang transparan terkait insiden ini, guna mencegah kejadian serupa terulang di masa mendatang. (*/Risco)

Read Entire Article