ARTICLE AD BOX
Hukum, gemasulawesi - Direktorat Reserse Narkoba Polda Kalimantan Selatan kembali mencetak prestasi besar dalam upaya pemberantasan narkoba.
Sebanyak 65,5 kilogram sabu, 12.171 butir pil ekstasi, dan 576,99 gram serbuk ekstasi berhasil dimusnahkan dalam acara resmi yang berlangsung di Mapolda Kalsel, Banjarbaru pada Rabu, 15 Januari 2025.
Barang bukti ini merupakan hasil pengungkapan kasus narkoba yang melibatkan jaringan internasional Fredy Pratama, seorang buronan besar yang hingga kini masih dalam pengejaran.
Kapolda Kalsel, Inspektur Jenderal Polisi Rosyanto Yudha Hermawan, menjelaskan bahwa barang bukti yang dimusnahkan adalah hasil sitaan selama Desember 2024 hingga Januari 2025.
Operasi ini juga berhasil menangkap 13 tersangka, termasuk seorang perempuan.
Dengan keberhasilan ini, Polda Kalsel berhasil mencegah peredaran narkoba yang dapat merugikan hingga 341.231 orang, berdasarkan asumsi bahwa satu gram sabu digunakan oleh lima orang, dan satu pil ekstasi oleh satu orang.
Kapolda juga mengungkapkan bahwa wilayah Kalimantan Selatan menjadi salah satu pasar utama peredaran narkoba dari jaringan internasional asal Malaysia.
Jalur penyelundupan ini melewati perbatasan Kalimantan Barat dan Kalimantan Utara sebelum mencapai wilayah tersebut.
"Perang melawan narkoba harus dilakukan dengan seluruh kekuatan. Ini adalah kejahatan luar biasa yang memerlukan kerja sama semua pihak," ujarnya.
Tidak hanya itu, apresiasi tinggi diberikan kepada Direktur Reserse Narkoba Polda Kalsel, Kombes Polisi Kelana Jaya, yang telah menunjukkan kinerja luar biasa dalam pengungkapan tindak pidana narkoba sepanjang tahun 2024.
Dalam setahun terakhir, Ditresnarkoba Polda Kalsel mencatatkan pengungkapan 1.743 kasus narkoba, menangkap 2.230 tersangka, dan menyita barang bukti berupa 312.999,24 gram sabu, 118.942 butir pil ekstasi, serta 6.581,88 gram serbuk ekstasi.
Sementara itu, jaringan narkoba Fredy Pratama tetap menjadi target utama Polri.
Meski beberapa anggotanya telah ditangkap, Fredy masih bebas dan diyakini tetap mengendalikan operasinya dari luar negeri.
Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo telah memerintahkan seluruh jajarannya untuk terus memburu Fredy dan memutus rantai peredaran narkoba yang telah merusak generasi muda Indonesia.
Operasi besar ini membuktikan komitmen Polda Kalsel dalam melindungi masyarakat dari ancaman narkotika.
Keberhasilan tersebut tidak hanya menunjukkan kekuatan penegak hukum, tetapi juga pentingnya peran masyarakat dalam memberikan informasi guna memberantas kejahatan luar biasa ini. (*/Shofia)