ARTICLE AD BOX
Depok, gemasulawesi - Kota Depok baru-baru ini dihebohkan dengan berita tentang seorang pria berinisial FI yang diduga menjadi korban penyekapan oleh bosnya.
Kasus ini mencuat ketika orang tua FI, yang berinisial UH, menerima telepon darinya pada hari Senin lalu.
Dalam telepon tersebut, FI mengungkapkan dengan jelas bahwa dia sedang dalam situasi kritis.
Dia mengatakan kepada orang tuanya, "Saya disekap oleh bos di tempat kerja."
Baca Juga:
Teror di Papua Kembali Memanas! SMAN 1 Sinak Hangus Dibakar KKB, Ini Pemicunya
Pernyataan tersebut tentu saja membuat keluarga FI sangat cemas dan panik.
Kombes Ade Ary Syam, Kabid Humas Polda Metro Jaya, menjelaskan lebih lanjut mengenai situasi yang dihadapi oleh FI.
"Bos tempat kerja korban meminta uang sebesar Rp 10 juta sebagai pengganti motor yang diambil oleh leasing," jelasnya pada Kamis, 10 Oktober 2024.
Motor tersebut diketahui merupakan milik kantor dan dipakai oleh FI. Namun, masih ada pertanyaan yang belum terjawab mengenai bagaimana motor itu bisa sampai diambil oleh leasing.
Kekhawatiran semakin meningkat ketika semua upaya untuk menghubungi FI melalui telepon tidak berhasil.
Kombes Ade menyatakan, "Hingga saat ini, kontak handphone anak pelapor tidak bisa dihubungi."
Ketidakpastian ini menambah tekanan bagi keluarga dan pihak berwenang, yang merasa bertanggung jawab untuk melindungi keselamatan korban.
Polisi dari Polres Metro Depok segera merespons laporan tersebut dan mulai melakukan penyelidikan.
Baca Juga:
Bawaslu Parigi Moutong Dilaporkan Mengadakan Rapat Koordinasi dengan Stakeholder
"Kasus ini sudah masuk penyelidikan. Kami juga sedang mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi terkait," jelas Ade Ary.
Mereka juga berusaha mengumpulkan alat bukti yang bisa membantu mengungkap fakta-fakta di balik penyekapan ini.
Kejadian ini menyoroti pentingnya kewaspadaan terhadap potensi kekerasan di lingkungan kerja.
Penyekapan yang melibatkan hubungan seperti ini dapat menimbulkan dampak psikologis yang serius bagi korban, dan menciptakan ketidaknyamanan di dalam lingkungan kerja.
Keluarga FI berharap pihak kepolisian dapat segera menemukan anak mereka dan mengembalikan keamanannya.
Keluarga juga menyerukan kepada masyarakat agar memberikan informasi jika ada yang mengetahui keberadaan FI, sebagai upaya untuk membantu proses pencarian.
Peristiwa ini menarik perhatian publik dan media, dan banyak yang menantikan perkembangan kasus ini. Keluarga, bersama dengan pihak berwenang, berusaha memastikan agar keadilan dapat ditegakkan. (*/Shofia)