Hizbullah Sebut Pejuangnya Telah Luncurkan Roket ke Tentara Penjajah Israel di Sejumlah Komunitas di Penjajah Israel Utara

2 months ago 3
ARTICLE AD BOX

Internasional, gemasulawesi – Hizbullah mengatakan para pejuangnya telah meluncurkan roket ke tentara penjajah Israel di komunitas Manara, Sasa, dan Malkiya di penjajah Israel utara.

Hamas juga mengklaim telah menyerang tentara penjajah Israel di barak militer Dorev dengan salvo rudal.

“Satu skuadron pesawat tanpa awak menyerang target mereka dengan akurat ketika menyerang pasukan penjajah Israel di kota Yarin, Lebanon,” kata mereka.

Baca Juga:
Media Penjajah Israel Peringatkan Adanya Ujaran Kebencian terhadap Tel Aviv oleh Warga Mesir

Hizbullah menyatakan situs militer Habushit di puncak Gunung Hermon di Dataran Tinggi Golan yang diduduki juga dibombardir dengan rudal.

Hizbullah menambahkan bahwa situs itu adalah kantor pusat perusahaan yang berafiliasi dengan Brigade Hermon ke-810 penjajah Israel.

Di sisi lain, sebuah rudal penjajah Israel telah menghancurkan sebuah gedung bertingkat di pinggiran selatan Beirut, Chiyah.

Baca Juga:
Pemukim Penjajah Israel Memblokir Aliran Air di Mata Air Al-Auja Tepi Barat

Rekaman serangan yang dibagikan di media sosial menunjukkan rudal itu menghantam langsung ke sisi gedung dan meruntuhkannya ketika orang-orang yang melihat di jalan-jalan paling dekat panik.

Tidak jelas apakah ada korban di daerah itu, yang sebelumnya militer penjajah Israel perintahkan agar penduduknya dievakuasi.

Di sisi lain, 79 persen warga penjajah Israel mendukung komisi penyelidikan negara atas kegagalan yang menyebabkan peristiwa pada tanggal 7 Oktober 2023.

Baca Juga:
Pemerintah Australia Menolak Memberikan Visa kepada Mantan Menteri Kehakiman Penjajah Israel

Hal tersebut menurut jajak pendapat oleh media penjajah Israel.

8 persen publik menentang penyelidikan sementara 13 persen responden menyatakan mereka tidak yakin.

Beberapa pemimpin penjajah Israel telah mengakui bertanggung jawab atas tidak dihentikannya serangan yang tahun lalu menewaskan lebih dari 1.100 orang, sebagian besar warga sipil dan menawan sekitar 250 orang.

Baca Juga:
Selandia Baru Dilaporkan Tetapkan Hizbullah sebagai Organisasi Teroris

Tetapi sejauh ini, Benjamin Netanyahu menolak untuk mengakui tanggung jawabnya sendiri atau untuk memulai penyelidikan, dengan mengatakan masalah itu akan ditangani setelah perang di Jalur Gaza berakhir.

Penolakannya untuk mengambil tanggung jawab apa pun telah memicu kemarahan banyak orang yang berpendapat bahwa pemimpin penjajah Israel telah memperpanjang perang untuk menjamin kelangsungan politiknya. (*/Mey)

Read Entire Article