ARTICLE AD BOX
Kota Batu, gemasulawesi - Kecelakaan bus pariwisata di Kota Batu, Jawa Timur, pada Rabu malam, 8 Januari 2025, menghebohkan publik dan media sosial.
Bus bernomor polisi DK 7942 GB, yang diduga berasal dari Bali dan membawa rombongan pelajar dalam kunjungan ke Jawa Timur, terlibat dalam insiden tragis yang terekam jelas oleh kamera CCTV di sekitar lokasi kejadian.
Rekaman tersebut diunggah ulang oleh akun X @bacottetangga__, memperlihatkan bagaimana bus itu kehilangan kendali saat menuruni Jalan Imam Bonjol, menghantam beberapa kendaraan di depannya.
Situasi yang semula lancar tiba-tiba berubah kacau, mengejutkan warga dan pengendara di sekitar lokasi.
Bus tersebut diduga mengalami rem blong, yang menyebabkan insiden fatal dengan belasan korban terdata.
Empat orang dilaporkan meninggal dunia, sementara delapan korban lainnya mengalami luka-luka dan segera dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Hasta Brata serta RSUD Karsa Husada untuk mendapatkan perawatan.
Tragedi ini menimbulkan kesedihan mendalam bagi keluarga korban, serta menyoroti kembali pentingnya keselamatan dalam perjalanan menggunakan kendaraan umum, terutama untuk perjalanan jarak jauh.
Pihak kepolisian dari Polres Batu telah melakukan evakuasi terhadap korban dan kendaraan yang terlibat.
Terkait penyebab pasti kecelakaan, Kapolres Batu, AKBP Andi Yudha Pranata, menyampaikan bahwa penyelidikan masih berlangsung.
Sementara itu, warganet turut memberikan tanggapan melalui media sosial.
Beberapa mempertanyakan kelayakan bus tersebut, termasuk uji KIR yang harus dilakukan secara rutin.
"Uji KIR-nya gimana ini? 6 bulan sekali ya kalau nggak salah," tulis akun @god***.
Ada pula yang mengkritik kebiasaan pengemudi dan penggunaan kendaraan yang tidak layak.
"Kebiasaan sopir dan bis nggak layak jalan dipakai," tulis akun @ahm***.
Kecelakaan ini menjadi peringatan serius tentang pentingnya perawatan kendaraan secara berkala dan uji kelayakan jalan untuk memastikan keselamatan penumpang.
Selain itu, perilaku pengemudi juga harus mendapat perhatian khusus agar kejadian serupa tidak terulang.
Semua pihak diharapkan dapat belajar dari tragedi ini, baik pemerintah, perusahaan transportasi, maupun masyarakat, untuk menciptakan perjalanan yang lebih aman di masa mendatang. (*/Risco)