ARTICLE AD BOX
Maluku, gemasulawesi - Kebakaran kapal cepat yang menewaskan calon gubernur Maluku Utara, Benny Laos, menggemparkan publik.
Insiden yang terjadi di pelabuhan Bobong, Kabupaten Pulau Taliabu ini mengakibatkan lima orang kehilangan nyawa, termasuk Benny Laos sendiri.
Setelah kabar meninggalnya Benny Laos beredar luas, banyak pihak yang mulai berspekulasi bahwa kebakaran kapal cepat tersebut bukanlah kecelakaan murni.
Dugaan adanya sabotase mulai mencuat dan menjadi perbincangan di berbagai media sosial.
Masyarakat Maluku Utara pun ikut dilanda kekhawatiran, terutama mengingat posisi Benny Laos sebagai calon gubernur yang tengah bertarung dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Beberapa pihak menduga adanya motif politik di balik tragedi ini. Namun, hingga saat ini belum ada bukti konkret yang menguatkan teori tersebut.
Dalam suasana politik yang semakin memanas menjelang Pilkada, spekulasi semacam ini tak pelak menjadi perhatian banyak orang.
Menanggapi beragam spekulasi yang berkembang, Polda Maluku Utara memberikan penjelasan resmi.
Baca Juga:
Ombudsman RI Perwakilan Sulteng Sarankan Dugaan Penyalahgunaan Diskresi Ariyana Dilaporkan ke DKPP
Kabid Humas Polda Malut Kombes Pol Bambang Suharyono menegaskan bahwa hingga saat ini, tidak ditemukan indikasi adanya sabotase terkait kebakaran kapal tersebut.
"Kami meminta masyarakat agar tidak mudah percaya pada spekulasi-spekulasi yang justru bisa merusak persatuan," ujar Bambang dalam pernyataan resminya.
Bambang juga menambahkan bahwa pihaknya telah mengirimkan tim Inafis ke lokasi kejadian untuk melakukan investigasi lebih lanjut.
Proses penyelidikan masih berjalan, dan masyarakat diimbau untuk tidak membuat kesimpulan prematur.
“Penyebab pasti dari kebakaran ini masih dalam penyelidikan. Kami berharap masyarakat bersabar menunggu hasil dari tim forensik,” jelasnya.
Ia juga mengingatkan agar tidak ada pihak yang memanfaatkan situasi ini untuk menciptakan ketegangan di tengah suasana Pilkada 2024.
"Proses demokrasi harus berjalan dengan baik, jangan sampai insiden ini dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab," tutup Bambang.
Meski dugaan sabotase telah dibantah, penyelidikan masih terus dilakukan untuk memastikan penyebab pasti dari insiden ini.
Baca Juga:
Peserta Dilarang Membawa Anak-anak oleh KPU Jakarta selama Pelaksanaan Debat Kedua Pilgub Jakarta
Tim Inafis Polda Maluku Utara dan Polres Taliabu sudah turun ke lokasi untuk mengumpulkan bukti-bukti dan memastikan apakah memang ada kelalaian yang menjadi pemicu kebakaran ataukah ada faktor lain yang terlibat.
Peristiwa nahas ini bermula saat kapal cepat yang ditumpangi Benny Laos sedang bersandar di pelabuhan Bobong, Pulau Taliabu.
Kapal tersebut sedang melakukan pengisian bahan bakar minyak (BBM) saat insiden kebakaran terjadi.
Berdasarkan informasi awal, diduga mesin kapal dan kelistrikan masih dalam keadaan menyala saat pengisian BBM berlangsung, sehingga memicu ledakan yang menyebabkan kebakaran hebat.
Baca Juga:
DPRD Gorontalo Utara Menggelar Rapat Paripurna ke 6 dalam Rangka Penetapan Calon Pimpinan
Enam orang tewas dalam kebakaran tersebut, termasuk Benny Laos.
Selain itu, korban lainnya adalah Ketua DPW PPP Maluku Utara Mubin A. Wahid, anggota Polres Kepulauan Sula Bripka Hamdani Buamonabot, anggota DPRD Malut Ester, serta dua orang operator speedboat.
Kapal cepat itu sendiri mengalami kerusakan parah akibat ledakan dan kebakaran yang berlangsung sangat cepat. (*/Shofia)