ARTICLE AD BOX
Nasional, gemasulawesi - Guntur Romli selaku politikus PDI Perjuangan memberikan tanggapan terhadap pernyataan dari Effendi Simbolon yang meminta Megawati Soekarnoputri untuk mundur dari jabatannya sebagai Ketua Umum PDIP.
Pernyataan ini muncul setelah Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK, yang dianggap Effendi sebagai petaka besar bagi PDIP.
Dalam pandangannya, Effendi menyebut bahwa mundurnya Megawati merupakan bentuk pertanggungjawaban atas kasus yang menyeret Hasto.
Hal ini diungkapkan Effendi pada 8 Januari 2025, setelah ia menunjukkan rasa prihatin terhadap kasus tersebut.
Menanggapi hal ini, Guntur Romli menyebut bahwa pernyataan Effendi tersebut tidak etis dan kurang ajar, mengingat status Effendi yang telah dipecat dari PDIP.
Tanggapan itu disampaikan Guntur Romli melalui akun X resminya @GunRomli.
"Pernyataan kurang ajar (pernyataan Effendi Simbolon)." Tulis Guntur Romli dicuitannya.
Selain itu, Guntur menduga bahwa pernyataan Effendi dipengaruhi oleh pertemuannya dengan Presiden Jokowi di Solo beberapa waktu lalu.
Guntur juga menyinggung penetapan Hasto sebagai tersangka KPK, yang menurutnya merupakan bagian dari agenda politik tertentu.
Ia menilai bahwa langkah tersebut dimaksudkan untuk menekan Megawati agar mundur dari jabatannya.
"Kami semakin yakin penetapan tersangka kpd Sekjen PDI Perjuangan merupakan 'orderan politik' dan sebagai pintu masuk untuk menekan Ibu Megawati mundur," tulis Guntur.
Pernyataan Guntur Romli ini memicu berbagai tanggapan dari warganet.
Sebagian mendukung kritiknya terhadap Effendi Simbolon, seperti akun @fra*** yang menulis, "Manusia pecatan gak tau diri itu namanya," dan akun @wak*** yang menambahkan, "Aneh betul ya, ngurusi dapur orang."
Namun, ada juga warganet yang membela hak Effendi untuk berkomentar sebagai mantan kader PDIP.
Akun @spi***, misalnya, menyatakan, "Justru Effendy mantan kader PDIP boleh saja berkomentar spt itu, krn tidak lagi terikat pd aturan partai .. Dan dia paham jeroan bekas partainya."
Debat ini menunjukkan adanya dinamika yang kompleks di internal maupun eksternal PDIP, khususnya dalam menghadapi isu-isu sensitif seperti kasus hukum yang menyeret kadernya.
Beragam reaksi warganet mencerminkan pandangan yang terbelah, baik terhadap sikap Effendi maupun pembelaan Guntur Romli terhadap Megawati. (*/Risco)