ARTICLE AD BOX
Kapuas, gemasulawesi - Penemuan tengkorak manusia di hutan Desa Sei Ahas, Kecamatan Mantangai, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, menghebohkan warga setempat.
Pada Sabtu pagi, 12 Oktober 2024 sekira pukul 07.45 WIB, tengkorak tersebut ditemukan oleh warga yang sedang merintis jalan di kawasan hutan milik PT. Asmin.
Tengkorak itu ditemukan dalam kondisi tergeletak di tanah, dengan mengenakan kaos merah dan celana jeans.
Berdasarkan barang-barang yang ada di sekitarnya, tengkorak tersebut diduga kuat merupakan milik Aditya Dharma Santosa, mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat (ULM) yang hilang sejak Mei 2024.
Aditya diketahui hilang saat sedang melakukan kegiatan geotagging di Desa Sei Ahas pada 2 Mei 2024. Geotagging adalah proses penambahan informasi geografis ke dalam peta digital, dan kegiatan tersebut melibatkan Aditya beserta beberapa rekan lainnya.
Kontak dengan Aditya dilaporkan terputus pada pukul 15.00 WITA hari itu, sehingga memicu pencarian besar-besaran oleh tim gabungan yang terdiri dari Basarnas, BPBD Kapuas, TNI, Polri, dan relawan lokal.
Pencarian tersebut berlangsung selama sepuluh hari namun tak membuahkan hasil. Pada 12 Mei 2024, pencarian resmi dihentikan dan Aditya dinyatakan hilang.
Hingga kini, belum ada keterangan resmi yang memastikan bahwa tengkorak tersebut adalah milik Aditya.
Baca Juga:
KPU Provinsi Sulawesi Utara Mengevaluasi Debat Publik Pertama Pilgub Tahun 2024
Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan dan otopsi untuk memastikan identitas korban.
Kendati demikian, warga dan sejumlah pihak mulai mengaitkan penemuan ini dengan hilangnya mahasiswa ULM tersebut, terutama karena pakaian yang ditemukan di lokasi sangat mirip dengan pakaian yang dikenakan Aditya pada hari terakhir keberadaannya.
Penemuan ini mengundang beragam reaksi dari warga sekitar yang selama ini ikut terlibat dalam pencarian. Ada rasa penasaran bercampur harapan agar kasus ini bisa segera terungkap.
Sebagian masyarakat berharap agar pihak berwenang bisa mengungkapkan secara resmi identitas tengkorak tersebut serta memberikan penjelasan mengenai penyebab hilangnya Aditya
Kejadian ini juga membawa peringatan bagi masyarakat akan pentingnya keselamatan saat berada di hutan atau lokasi terpencil.
Dengan proses otopsi yang masih berlangsung, publik pun menunggu konfirmasi resmi yang akan memberi titik terang pada kasus yang sudah menggantung selama berbulan-bulan ini. (*/Risco)