ARTICLE AD BOX
Jakarta, gemasulawesi - Nama Murtala Ilyas kini menjadi pusat perhatian setelah kabar kaburnya sejumlah tahanan dari Rutan Salemba, Jakarta Pusat, merebak di media sosial.
Murtala Ilyas adalah salah satu dari tujuh tahanan dan narapidana yang melarikan diri.
Diketahui bahwa sosok Murtala bukan sembarang tahanan, melainkan seorang gembong narkoba kelas kakap yang memiliki rekam jejak panjang dalam dunia peredaran narkotika di Indonesia.
Berusia 45 tahun, pria asal Desa Pang Ahmad, Kecamatan Peudada, Kabupaten Bireuen, Aceh, ini dikenal sebagai pemain besar dalam jaringan narkotika internasional.
Murtala Ilyas memiliki riwayat panjang terlibat dalam peredaran narkoba, dan ini bukan kali pertama ia berurusan dengan hukum.
Setelah berhasil ditangkap untuk ketiga kalinya oleh Satresnarkoba Polres Metro Jakarta Barat pada Maret 2024, ia mendekam di Lapas Salemba.
Penangkapan tersebut bukan peristiwa kecil, karena polisi mengungkap jaringan besar yang dikendalikan oleh Murtala.
Dalam penggerebekan terakhir, polisi menyita sabu seberat 110 kilogram, yang diduga berasal dari jaringan internasional yang menyelundupkan narkotika dari Malaysia ke Indonesia melalui jalur Aceh.
Kasus ini merupakan hasil penyelidikan yang intensif sejak Oktober 2023 hingga Januari 2024, dan mengukuhkan Murtala sebagai salah satu pemain utama dalam bisnis haram ini.
Dengan berbagai catatan kriminal tersebut, pelariannya dari tahanan tentu memunculkan kekhawatiran besar terhadap potensi bahaya jika ia kembali aktif di dunia narkotika.
Kaburnya Murtala Ilyas bersama enam tahanan lainnya dari Rutan Salemba Jakarta terjadi dengan cara yang cukup mengejutkan.
Mereka berhasil menjebol teralis besi di kamar mandi tahanan, kemudian melarikan diri melalui gorong-gorong dalam area rutan.
Insiden ini terjadi pada Selasa, 12 November 2024, dan menjadi perhatian serius, mengingat Rutan Salemba dikenal memiliki pengamanan ketat.
Para tahanan diduga memanfaatkan celah di ruang tahanan serta menggunakan alat-alat tertentu yang mungkin mereka dapatkan secara ilegal untuk melancarkan pelarian ini.
Keberhasilan mereka meloloskan diri menimbulkan pertanyaan besar mengenai tingkat pengawasan dan keamanan di rutan tersebut, sekaligus memperlihatkan ancaman dari sosok berbahaya seperti Murtala Ilyas. (*/Risco)