ARTICLE AD BOX
Tangerang, gemasulawesi - TNI Angkatan Laut (TNI AL) baru-baru ini mengungkapkan adanya beberapa kendala dalam proses pembongkaran pagar laut di perairan Tangerang, Banten.
Proses ini menjadi perhatian publik setelah pagar sepanjang 30,16 kilometer yang berada di wilayah 16 desa di enam kecamatan Kabupaten Tangerang mulai dibongkar atas perintah Presiden Indonesia, Prabowo Subianto.
Pembongkaran pagar ini melibatkan tim gabungan yang terdiri dari TNI AL, Polri, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), serta nelayan setempat.
Namun, dalam pelaksanaannya, tim menghadapi berbagai tantangan, salah satunya adalah kondisi cuaca yang kurang bersahabat.
Hal ini menyulitkan kapal-kapal yang bertugas untuk menarik bambu yang digunakan sebagai pagar laut.
Selain itu, banyaknya keramba menjadi hambatan dalam manuver kapal.
"Banyaknya keramba berukuran besar mengganggu manuver kapal menarik bambu," kata Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut Laksamana Pertama I Made Wira Hady pada Selasa, 28 Januari 2025.
Hingga saat ini, proses pembongkaran pagar laut telah melebihi 50 persen dari total panjang pagar.
Baca Juga:
Ada Dugaan Penggelapan Dana KIP Siswa di SMK Negeri 52 Jakarta, Begini Tanggapan dari Disdik Jakarta
Di mana diketahui sudah 18,7 kilometer pagar yang terbongkar, dari total panjang keseluruhan 30.16 kilometer.
Berdasarkan laporan TNI AL, sebanyak 18,7 kilometer pagar telah berhasil dibongkar oleh tim gabungan. Wilayah yang telah mengalami pembongkaran berada di sekitar perairan Tanjung Pasir, Kecamatan Teluknaga, Mauk, dan Kronjo.
Untuk mempercepat proses pembongkaran, TNI AL telah mengerahkan sejumlah peralatan, termasuk dua kapal jenis Kal/Patkamla, enam Sea Rider, 12 PK, lima RBB, dan dua RHIB.
Selain itu, puluhan kapal nelayan juga turut membantu dalam upaya ini.
Baca Juga:
Petugas Lapas Kelas IIA Baubau Menemukan 8 Ponsel saat Melaksanakan Razia Blok Hunian Narapidana
Kehadiran berbagai alat dan kapal ini diharapkan dapat mempermudah tim dalam menyelesaikan pembongkaran pagar laut yang masih tersisa.
Keberadaan pagar laut ini sempat mengundang perhatian luas karena dinilai mengganggu aktivitas nelayan di wilayah tersebut.
Setelah muncul berbagai keluhan dan diskusi publik, akhirnya TNI AL melakukan pembongkaran atas perintah dari Presiden Prabowo Subianto.
Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, diharapkan proses ini dapat segera diselesaikan demi kepentingan nelayan dan kelancaran aktivitas perairan di wilayah tersebut. (*/Risco)