ARTICLE AD BOX
Nasional, gemasulawesi - Pegiat media sosial, Denny Siregar baru-baru ini menyoroti program makan bergizi gratis untuk siswa sekolah.
Pemerintah Indonesia telah mulai melaksanakan program makan bergizi gratis untuk siswa sekolah sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas gizi dan kesehatan anak-anak.
Program ini mendapatkan perhatian luas, baik dari masyarakat maupun berbagai tokoh di media sosial. Beberapa menteri turut memantau langsung pelaksanaannya, sementara di media sosial banyak yang membagikan foto-foto menu makanan dari program tersebut.
Namun, tidak semua tanggapan bernada positif. Pegiat media sosial Denny Siregar, misalnya, memberikan kritik terhadap kualitas gizi dari menu yang disediakan.
Dalam cuitan di akun X resminya @Dennysiregar7 pada 8 Januari 2025, ia menulis, "Dari gambar-gambar yang beredar di medsos tentang makanan bergizi gratis, aku jadi bertakon-takon, yang bergizi apanya ya?" Ia melanjutkan, "Apa buahnya doang?"
Cuitan Denny Siregar pun menuai beragam tanggapan dari warganet.
Beberapa setuju dengan kritiknya dan mempertanyakan bagaimana menu tersebut dirancang.
"Ada ahli gizi tuk menentukan menu tidak ya, berapa dan apa aja kandungan gizi per porsi?" tulis akun @mes***.
Sementara itu, akun lain memberikan usulan perubahan nama program.
"Harusnya namanya diubah bang, makan siang gratis bukan makanan bergizi gratis bagi anak-anak sekolahan. Yang penting makan, bukan begitu bang," tulis akun @bar***.
Namun, tidak semua tanggapan bernada serupa. Ada juga warganet yang membela program tersebut dan mengajak untuk melihatnya dari perspektif positif.
"Seiring berjalannya waktu pasti ada perbaikan, kalau tidak dimulai kapan lagi kita bisa memulainya. Baru juga jalan beberapa hari udah diributin oleh orang-orang seperti ini. Setiap daerah pasti beda implementasinya. Kasih saran yang baik jangan hanya nyinyir di medsos," tulis akun @rio***.
Program makan bergizi gratis ini memang baru berjalan, dan wajar jika terdapat beberapa kekurangan di awal implementasinya.
Namun, upaya ini adalah langkah penting untuk mendukung tumbuh kembang anak-anak Indonesia, khususnya di wilayah yang akses makanannya terbatas.
Dengan evaluasi dan masukan dari berbagai pihak, termasuk ahli gizi, program ini diharapkan dapat berkembang menjadi lebih baik dan benar-benar memberikan manfaat besar bagi generasi penerus bangsa. (*/Risco)