ARTICLE AD BOX
Nasional, gemasulawesi - Dedek Prayudi, juru bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan RI, menyoroti rendahnya tingkat kesukaan anak-anak Indonesia terhadap sayuran, khususnya dalam konteks program makan bergizi gratis (MBG).
Hal ini mencuat setelah warganet dengan akun X bernama @Mosthafavi mengungkapkan pandangannya mengenai hal tersebut.
Dalam cuitannya, @Mosthafavi menulis, "Dari beredarnya foto-foto MBG ini, gw prefer utk fokus ke satu kesimpulan yg kayaknya jarang disadari bahwa: Anak-anak Indonesia ini tingkat kesukaan kepada sayuran, bisa dibilang cukup rendah."
Dedek Prayudi merespons dengan setuju terhadap pandangan tersebut dan menyebutnya sebagai pekerjaan rumah yang besar bagi pemerintah.
"Saya sering ditanya soal evaluasi MBG & komentar anda ini adalah PR terbesar Pemerintah." Tulis cuitan Dedek Prayudi di akun X resminya @Uki23 pada 11 Januari 2025.
Dedek kemudian menjelaskan bahwa untuk mengatasi masalah ini, diperlukan edukasi terkait literasi gizi agar anak-anak dapat membentuk kebiasaan baru yang lebih sehat, termasuk menyukai sayuran.
"Membentuk new habit termasuk menyukai sayur harus melibatkan edukasi soal literasi gizi. Doakan agar secara bertahap new habit ini segera terjadi. Terima kasih." Tulis lanjutan cuitan Dedek.
Respon Dedek Prayudi tersebut mendapat beragam tanggapan dari warganet.
Salah satu akun, @bim***, mendukung upaya ini dengan menulis, "Sepakat, dari MBG ini justru tantangan terbesarnya mengubah kebiasaan, baik kebiasaan siswa, orang tua, sekolah dan pemangku kepentingan."
Sementara itu, akun lain seperti @kak***, menyoroti kemungkinan bahwa masalah ini juga terkait dengan rasa dari makanan yang disajikan. "Masakannya ga enak kali om, bukan anaknya yang ga suka sayur!" tulisnya.
Perlu diketahui bahwa pemerintah Indonesia telah menjalankan program makan bergizi gratis untuk para siswa di sekolah.
Sebelumnya program ini jadi rencana yang disampaikan Prabowo sebelum menjadi Presiden Indonesia.
Tantangan yang disampaikan Dedek Prayudi ini menunjukkan pentingnya pendekatan yang baik dalam meningkatkan pola makan sehat bagi anak-anak Indonesia.
Selain edukasi tentang gizi, upaya ini juga memerlukan kolaborasi antara pemerintah, sekolah, dan orang tua untuk memastikan program makan bergizi gratis tidak hanya tersedia tetapi juga diminati oleh para siswa. (*/Risco)