ARTICLE AD BOX
Manado, gemasulawesi – BMKG atau Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mengingatkan potensi cuaca ekstrem pada wilayah kabupaten dan kota di Provinsi Sulawesi Utara.
Dalam keterangannya di Manado, Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado, Ben A Molle, mengatakan BMKG mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem hingga tanggal 17 Januari 2025.
Ben A Molle menyatakan sebagian besar wilayah Provinsi Sulawesi Utara berpotensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir atau kilat dan angin kencang.
Warga diharapkan untuk berhati-hati mewaspadai potensi banjir, tanah longsor ataupun pohon tumbang ketika kondisi cuaca ekstrem.
Baca Juga:
Stok Beras Provinsi Sulawesi Selatan untuk 1 Tahun ke Depan Dipastikan Aman oleh PJ Gubernur Sulsel
“Wilayah potensial cuaca ekstrem meliputi Kota Manado, Kota Tomohon, Kota Kotamobagu, Kota Bitung, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Utara, Minahasa Selatan, serta Minahasa Tenggara,” katanya.
Selanjutnya adalah Kabupaten Bolaang Mongondow, Bolaang Mongondow Utara, Bolaang Mongondow Timur, Bolaang Mongondow, Bolaang Mongondow Selatan, Kepulauan Sangihe, dan Kepulauan Talaud.
Dikutip dari Antara, sedangkan pada tanggal 17 Januari 2024, cuaca ekstrem berpotensi terjadi di Manado, Minahasa, Minahasa Tenggara, Minahasa Selatan, Bolaang Mongondow Selatan, dan Kepulauan Sangihe.
Di sisi lain, Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia atau BP3MI Sulawesi Utara menyiapkan kuota sebanyak 500 orang pencari kerja atau pencaker untuk menjadi PMI atau Pekerja Migran Indonesia di tahun 2025.
Baca Juga:
Jaksa Pengacara Negara Kejaksaan Tinggi Ditugaskan Dampingi Komisioner KPU Sulsel Bersidang di MK
Kepala BP3MI Sulawesi Utara, Hendra Makalalag, menyatakan tahun ini peluang kerja ke luar negeri untuk warga Sulawesi Utara terbuka lebar.
“Pemerintah melalui BP3MI Sulawesi Utara menyediakan kuota untuk 500 orang,” pungkasnya.
Dia menyebutkan PMI asal Sulawesi Utara akan ditempatkan di negara-negara yang menjalin kerja sama sistem government to government atau G to G seperti Malaysia, Jepang, Singapura, Hongkong, Korea Selatan, Taiwan, Papua Nugini, dan beberapa negara di Eropa serta Timur Tengah.
“Tahun lalu Sulawesi Utara diberi kuota 400 orang dan tercapai 379 orang. Tahun ini naik jadi 500 orang,” tandasnya. (Antara)