ARTICLE AD BOX
Internasional, gemasulawesi – Amerika Serikat mengirimkan sistem anti rudal canggih ke penjajah Israel.
Pentagon telah mengumumkan sementara pemerintahan Presiden Joe Biden terus memberikan dukungan yang kuat terhadap salah satu sekutu utamanya di tengah meningkatnya ketegangan dengan Iran.
Departemen Pertahanan Amerika Serikat menyatakan kepala Pentagon Lloyd Austin telah mengizinkan pengerahan baterai THAAD atau Terminal High Altitude Area Defense dan kru terkait personel militer Amerika Serikat ke penjajah Israel untuk membantu meningkatkan pertahanan udara negara tersebut.
Baca Juga:
Warga Palestina Terbakar Hidup-Hidup dalam Serangan Penjajah Israel terhadap RS Syuhada Al Aqsa
Dalam sebuah pernyataan Pentagon menyampaikan baterai THAAD akan memperkuat sistem pertahanan udara terpadu penjajah Israel.
“Tindakan ini menggarisbawahi komitmen kuat dari Amerika Serikat atau AS untuk membela penjajah Israel dan untuk membela warga AS di penjajah Israel, dari serangan rudal balistik lebih lanjut oleh Iran,” kata mereka.
Pengumuman tersebut muncul kurang dari 2 minggu setelah Iran menembakkan serangkaian rudal ke penjajah Isael pada tanggal 1 Oktober 2024 sebagai balasan atas pembunuhan para pemimpin Hamas dan Hizbullah serta seorang jenderal Iran.
Para pemimpin penjajah Israel, termasuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, telah bersumpah untuk melakukan pembalasan yang memicu kekhawatiran Timur Tengah dapat terseret ke dalam perang regional habis-habisan.
Awal bulan Oktober ini, Biden diketahui menyarankan agar penjajah Israel menahan diri untuk tidak menyerang fasilitas nuklir atau ladang minyak Iran, tetapi pemerintah penjajah Israel telah berulang kali menentang peringatan publik Presiden Amerika Serikat di masa lalu.
Tidak jelas kapan tepatnya sistem THAAD Amerika Serikat akan dikerahkan ke penjajah Israel.
Baca Juga:
Menteri Keuangan Penjajah Israel Sebut Masa Depan Penjajah Israel Adalah Meluas ke Damaskus
“Sekitar 100 tentara akan dikirim ke negara tersebut,” ungkap seorang pejabat Amerika Serikat yang tidak disebutkan namanya.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, memperingatkan bahwa Washington membahayakan nyawa pasukannya dengan mengerahkan mereka untuk mengoperasikan sistem rudal Amerika Serikat di penjajah Israel.
Dia menambahkan meski pihaknya telah melakukan upaya yang luar biasa dalam beberapa hari yang terakhir untuk menahan perang habis-habisan di wilayah mereka, dia mengatakan dengan jelas bahwa pihaknya tidak mempunyai garis merah dalam membela rakyat dan kepentingan pihaknya. (*/Mey)