Apdurin Tingkatkan Kerja Sama dengan Kementerian, Siapkan Solusi Hadapi Penyakit Durian dan Dorong Ekspor Global

1 week ago 2
ARTICLE AD BOX

Parigi Moutong, gemasulawesi - Asosiasi Perkebunan Durian (Apdurin) terus meningkatkan kerja sama dengan kementerian terkait untuk mengatasi penyakit pangkalan yang saat ini menyerang pohon durian di berbagai wilayah.

Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Apdurin Pusat, Aditya Pradewo, dalam konferensi pers usai pelantikan pengurus Apdurin Parigi Moutong di gedung auditorium pada Senin, 13 Januari 2025. 

Menurut Aditya, pihaknya terus membangun komunikasi intensif dengan pemerintah pusat dan daerah guna mencari solusi yang efektif bagi masalah ini.

"Penyakit durian pangkalan adalah penyakit umum. Oleh karena itu, kami terus berkomunikasi dengan pihak pemerintah daerah agar BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) dapat menyiapkan obat-obatnya untuk para petani," ungkap Aditya.

Baca Juga:
Diduga Akibat Kebocoran Gas! Ledakan Rumah Polisi di Mojokerto Tewaskan Dua Orang Tetangganya, Polisi Turun Tangan

Aditya juga menambahkan bahwa penyakit ini telah menyebar di Indonesia secara umum, termasuk di wilayah Parigi Moutong.

Dengan meningkatnya permintaan pasar global terhadap durian setiap tahunnya, perhatian serius dari pemerintah pusat maupun daerah sangatlah dibutuhkan.

Selain fokus pada penanganan penyakit, Apdurin juga berkomitmen mendukung petani durian melalui berbagai inisiatif.

Salah satunya adalah program pembagian bibit bagi petani yang masih memiliki jumlah pohon durian yang sedikit.

Baca Juga:
Terjaring OTT, Kadis Dikbud NTB Diduga Terlibat dalam Kasus Dugaan Pungli di SMKN 3 Mataram, Ini Bukti yang Didapatkan

"Petani yang masih sedikit pohon duriannya akan kami bantu bibitnya untuk terus melakukan penanaman," jelas Aditya.

Aditya juga mengungkapkan bahwa Parigi Moutong kini telah memiliki enam unit rumah pengepakan (peking house) yang memenuhi standar ekspor.

"Tinggal menunggu dokumen dari badan karantina, karena untuk memenuhi standar ekspor ke pasar China itu sangatlah dibutuhkan," kata Aditya Pradewo dalam penjelasannya.

Lebih jauh, Apdurin juga berupaya membantu petani mendapatkan sertifikasi yang diperlukan untuk menembus pasar ekspor.

Baca Juga:
Polres Kediri Soal Laka Lantas Mobil Menabrak Gerobak Bakso yang Viral di Medsos, Sebut Pelaku Siap Ganti Rugi

Hal ini penting mengingat kebutuhan pasar global, khususnya dari China, yang mencapai 1,4 juta ton durian per tahun.

"1,4 juta ton per tahunnya merupakan salah satu kebutuhan pasar global China," pungkas Sekretaris Jenderal Apdurin Pusat tersebut.

Dengan langkah-langkah ini, Apdurin berharap dapat memberikan solusi nyata bagi para petani durian sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu eksportir durian utama di pasar internasional. (Abdul Main)

Read Entire Article