ARTICLE AD BOX
Internasional, gemasulawesi – Media penjajah Israel melaporkan para aktivis mendesak Kongres Amerika Serikat untuk meloloskan undang-undang yang melarang penggunaan istilah ‘Tepi Barat’ dalam pernyataan dan dokumen resmi Amerika Serikat dan menggantinya dengan istilah “Yudea dan Samaria’, sejalan dengan rencana gerakan pemukim Yahudi untuk mencaplok wilayah Palestina.
Media tersebut menyampaikan Kongres AS akan mengadakan acara khusus pada tanggal 15 Januari 2025 untuk membentuk kelompok lobi bernama ‘Yudea dan Samaria’.
“Inisiatif pertama lobi itu akan bertujuan untuk meloloskan UU yang melarang penggunaan istilah ‘Tepi Barat’ dalam pernyataan dan dokumen resmi AS,” kata mereka.
Sebaliknya, istilah ‘Yudea dan Samaria’ akan digunakan, yang mencerminkan keyakinan bahwa wilayah itu adalah ‘tanah orang-orang Yahudi’.
Baca Juga:
Pasukan Penjajah Israel Membakar Rumah-Rumah di Sekitar RS Al-Awda di Jalur Gaza Utara
“Hal ini adalah bagian dari upaya berkelanjutan untuk memperkuat narasi penjajah Israel mengenai wilayah Palestina yang diduduki dan memperkuat dukungan AS terhadap posisi kolonialis penjajah Israel,” ujar mereka.
Sementara itu, Perusahaan Pelabuhan Ashdod yang dikelola oleh pemerintah penjajah Israel menyampaikan pihaknya berencana untuk meluncurkan penawaran umum perdana hingga 49 persen saham minoritasnya untuk memperluas basis modal perusahaan dan meningkatkan laba masa depannya.
Ashdod, pelabuhan milik negara terakhir yang tersisa, tetap dibuka selama perang saat ini di Jalur Gaza.
Perusahaan tersebut menyampaikan telah menerbitkan tender untuk memilih perusahaan penerbitan untuk IPO, yang secara efektif memulai proses pencatatan publik.
Baca Juga:
2 Mayat Warga Palestina Ditemukan setelah Serangan Penjajah Israel di Jalur Gaza Selatan
Pelabuhan penjajah Israel telah mengalami penurunan volume kargo yang signifikan akibat perang genosida penjajah Israel di Jalur Gaza dan upaya Houthi berikutnya untuk menghentikan kapal-kapal yang terkait dengan penjajah Israel untuk melakukan perjalanan lewat Laut Merah ke negara pendudukan.
Menurut data dari Departemen Riset Statista pada tanggal 9 Agustus 2024, pada kuartal pertama tahun 2024, total volume kargo yang dimuat dan dibongkar di pelabuhan laut penjajah Israel turun menjadi sekitar 12,9 juta metrik ton.
Antara kuartal ketiga tahun 2024 dan kuartal pertama 2024, lalu lintas kargo turun hampir 20 persen. (*/Mey)