ARTICLE AD BOX
Nasional, gemasulawesi - Pengamat politik Adi Prayitno menilai ucapan selamat ulang tahun ke-52 dari Joko Widodo (Jokowi) kepada PDI Perjuangan (PDIP) sebagai momen yang cukup mengharukan.
Menurut Adi, ucapan Jokowi tersebut sangat berarti mengingat adanya ketegangan antara dirinya dan PDIP belakangan ini.
Adi menyebut bahwa Jokowi kerap menjadi sasaran serangan politik dari PDIP, bahkan dituduh sebagai sosok yang merusak demokrasi dan tidak berterima kasih kepada partai yang mendukungnya pada awal karier politiknya.
Adi juga menyinggung kasus Hasto Kristiyanto, yang ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK, sebagai salah satu contoh ketegangan antara Jokowi dan PDIP.
Hal ini diungkapkan Adi melalui sebuah video yang diunggah di kanal YouTube resminya, Adi Prayitno Official, pada Sabtu, 11 Januari 2025.
"Bahkan ketika Hasto ditetapkan sebagai tersangka KPK, itu juga dikaitkan dengan sikap kritis Hasto kepada Jokowi di akhir masa kekuasaan politiknya, oleh karena itu wajar kalau saya dan publik melihat ini adalah momen yang cukup mengharukan," jelas Adi.
Adi melihat langkah Jokowi mengucapkan selamat ulang tahun kepada PDIP sebagai wujud kebesaran hati seorang pemimpin.
Ia menilai, biasanya seseorang yang sedang berseteru cenderung enggan menyebut nama pihak lawannya, namun Jokowi justru menunjukkan sikap yang berbeda.
Adi juga menekankan bahwa momen ini memberikan pelajaran politik yang penting, yakni tidak ada permusuhan maupun pertemanan yang abadi dalam dunia politik.
Ia menyebut, kepentingan adalah satu-satunya hal yang bersifat abadi dalam politik.
"Sekali pun aktif diserang, Jokowi itu ingin terus menujukkan dirinya tersenyum kemudian tidak marah dan ingin terus berkomunikasi dengan partai yang memecat dirinya. Itulah yang menegaskan satu hal bahwa dalam konteks politik mestinya tak ada permusuhan abadi dan tidak ada pertemanan abadi karena dalam politik yang abadi itu kepentingan itu sendiri," ujar Adi.
Ucapan selamat dari Jokowi ini tidak hanya menjadi sorotan publik, tetapi juga mencerminkan sikap yang patut diteladani dalam menghadapi dinamika politik yang sering kali penuh dengan konflik dan ketegangan. (*/Risco)