ARTICLE AD BOX
Internasional, gemasulawesi – Militer dan dinas darurat penjajah Israel menyampaikan jumlah orang yang terluka dalam serangan penembakan terhadap kendaraan dan bus penumpang di dekat desa Palestina di Tepi Barat telah meningkat menjadi 7.
Penyedia layanan darurat Magen David Adom mengatakan paramedis telah mengonfirmasi kematian 3 korban, termasuk 2 wanita dan seorang pria.
Radio Angkatan Darat penjajah Israel melaporkan bahwa militer telah menembakkan blokade di sekitar semua desa di daerah itu untuk mencari para tersangka yang diyakini telah melarikan diri ke desa Palestina terdekat.
Serangan tersebut terjadi pada tanggal 6 Januari 2025 waktu setempat, tidak jauh dari kota Nablus, tepatnya terjadi di dekat desa Palestina Funduq di salah satu jalan utama yang melintasi Tepi Barat.
Baca Juga:
2 Tahanan Palestina Dikabarkan Memasuki Tahun ke-33 di Penjara Penjajah Israel
Untuk korban yang terluka tersebut, media penjajah Israel melaporkan 2 korban, wanita berusia sekitar 60 tahun, berada dalam kondisi kritis.
Keempat korban lainnya mengalami luka sedang.
“Orang-orang bersenjata melepaskan tembakan ke arah bus dan kendaraan sipil yang berdekatan dengan Funduq,” ujar pasukan penjajah Israel dalam sebuah pernyataan.
Pasukan penjajah Israel telah menahan sejumlah pekerja pabrik di Desa Imatin, sebelah timur Qalqilya di Tepi Barat.
Baca Juga:
5 Guru Palestina Terluka Akibat Ditabrak Kendaraan Militer Penjajah Israel di Tepi Barat
Ini terjadi setelah 3 orang tewas dan 7 orang terluka dalam serangan penembakan terhadap kendaraan, termasuk bus penumpang, di dekat sebuah desa di Tepi Barat yang diduduki.
Menteri Keuangan penjajah Israel, Bezalel Smotrich, mengatakan Desa Funduq, Jenin, dan Nablus harus terlihat seperti Jabalia, agar Kfar Saba tidak menjadi Kfar Aza, mengacu pada sebuah kota di penjajah Israel tengah dan sebuah komunitas di dekat Gaza.
Dia memberikan komentar itu pada media sosial X menyusul serangan penembakan bus yang menewaskan 3 orang.
Dia menuntut Benjamin Netanyahu untuk mengadakan pertemuan kabinet mendesak di tanggal 6 Januari 2025 untuk membahas perubahan persepsi dan pemberantasan terorisme yang sebenarnya di Yudea dan Samaria (Tepi Barat yang diduduki). (*/Mey)