Xiaomi Berusaha Membawa Kendaraan Listriknya ke Pasar Global, Bersaing dengan Merek-merek Terkenal

1 month ago 2
ARTICLE AD BOX

Kupas Tuntas, gemasulawesi - Xiaomi, yang dikenal dengan produk teknologinya, kini membuat langkah besar dalam bidang mobil listrik atau Electronic Vehicle (EV).

Dengan model EV pertamanya yang telah laku di Tiongkok, perusahaan ini bersiap untuk memperluas jangkauannya ke pasar global.

Ini menandai langkah berani bagi Xiaomi saat memasuki industri yang sangat kompetitif.

Dilansir dari GizChina.com, Xiaomi berencana untuk memulai dengan penjualan terbatas di beberapa wilayah utama.

Dengan menggunakan jaringan lebih dari 100 tokonya, perusahaan ini bertujuan untuk menguji minat pasar dan menyempurnakan rencana globalnya.

Pendekatan yang hati-hati namun cerdas ini memungkinkan Xiaomi untuk menyesuaikan strateginya berdasarkan feedback awal sebelum terjun ke penjualan skala penuh.

Sedan listrik pertama buatan Xiaomi, yang disebut SU7, memulai debutnya pada bulan Maret tahun ini.

Dengan harga 215,900 Yuan, mobil ini telah melampaui target penjualannya pada tahun 2023 sebanyak 100,000 unit, dengan target baru sebanyak 130,000 unit untuk tahun 2024.

Performa penjualan yang kuat menunjukkan permintaan terhadap kendaraan listrik Xiaomi dan mengisyaratkan potensi keberhasilan di luar negeri.

SU7 juga telah melangkah ke panggung global dan mobil ini dipamerkan di Mobile World Congress di Barcelona dan kemudian di acara penting di Paris.

Pameran ini memungkinkan Xiaomi untuk mengukur minat global dan menyoroti rencananya untuk membawa kendaraan listrik buatan mereka ke pasar di luar Tiongkok.

Mobil listrik kedua buatan Xiaomi, disebut SUV YU7, akan resmi diperkenalkan pada pertengahan tahun 2025 mendatang.

Mengingat popularitas SUV di tingkat global, model ini bisa memainkan peran penting dalam usaha Xiaomi untuk memasuki wilayah pasar baru.

Meskipun Xiaomi telah unggul dalam teknologi, memasuki pasar kendaraan listrik global bukanlah hal yang mudah.

Perusahaan ini menghadapi persaingan ketat dari merek-merek mobil yang sudah mapan, serta produsen-produsen kendaraan listrik yang baru.

Namun, risiko utamanya mungkin bukanlah persaingan, tetapi memenuhi permintaan yang ada.

CEO Xiaomi telah mengisyaratkan bahwa ada rencana untuk menjual kendaraan listrik buatan mereka di Eropa pada tahun 2030 nanti.

Namun, perkembangan terkini menunjukkan adanya perubahan signifikan dalam jangka waktu ini.

Dengan kesuksesan yang konsisten di pasar Tiongkok dan strategi yang terstruktur dengan baik untuk ekspansi internasional, perusahaan ini diprediksi akan memberi dampak pada lanskap kendaraan listrik global. (*/Armyanti)

Read Entire Article