ARTICLE AD BOX
Palembang, gemasulawesi - Kejadian yang mengejutkan terjadi di Jalan Residen Haji Najamudin, Kecamatan Sako, Palembang.
Aksi kekerasan seorang pria yang mengaku mantan anggota Brimob terhadap seorang anggota polisi, Brigadir Azhari, membuat situasi semakin memanas. Kejadian ini langsung viral di media sosial, memicu beragam reaksi dari masyarakat.
Awalnya, Brigadir Azhari yang bertugas di Satuan Lalu Lintas Polrestabes Palembang menindak sopir truk yang melintas di jalan kota.
Sesuai dengan peraturan walikota, truk tersebut tidak boleh melintas di jam tertentu.
Namun, tindakan polisi ini ditanggapi dengan keras oleh pria berbaju putih yang mengawal sopir truk tersebut.
Ia mengklaim sebagai mantan anggota Brimob dan merasa berhak untuk melawan perintah polisi.
Perdebatan yang semakin panas akhirnya berujung pada aksi pemukulan. Pria tersebut memukul Brigadir Azhari hingga menyebabkan luka lebam pada wajahnya.
Keributan ini menyebabkan kekacauan di jalanan, dan polisi segera bertindak. Pelaku yang mengaku sebagai mantan Brimob akhirnya ditangkap setelah Brigadir Azhari membuat laporan resmi.
Setelah dilakukan penyelidikan, pihak kepolisian mengungkapkan bahwa pria tersebut ternyata tidak pernah menjadi anggota Brimob seperti yang ia klaim.
Hal ini mengungkapkan bahwa pria tersebut hanya berbuat sesuka hati, memanfaatkan klaim palsu untuk menyembunyikan tindakan kekerasan yang telah ia lakukan.
Aksi kekerasan ini menuai banyak kecaman di media sosial.
Banyak netizen yang mengkritik tindakan pria tersebut yang tidak hanya melanggar hukum, tetapi juga mengancam keselamatan petugas yang sedang menjalankan tugasnya.
Kasus ini menunjukkan betapa mudahnya klaim palsu bisa digunakan untuk memperburuk keadaan, serta pentingnya untuk selalu mematuhi peraturan yang ada.
Pihak kepolisian, melalui Kasat Lantas Polrestabes Palembang, menegaskan bahwa kejadian ini menjadi pelajaran bagi semua pihak agar tidak melakukan kekerasan atau menyalahgunakan klaim status untuk melawan petugas yang sedang bertugas.
Mereka juga mengingatkan agar masyarakat lebih berhati-hati dalam menghadapi situasi yang bisa berisiko, dan selalu menjaga ketertiban di jalan.
Kejadian ini tidak hanya membuat masyarakat terkejut, tetapi juga mempertegas pentingnya kedisiplinan dalam penegakan hukum. (*/Shofia)