ARTICLE AD BOX
Palu, gemasulawesi – Tokoh agama dari semua agama yang diakui oleh negara akan melaksanakan deklarasi Pilkada rukun di Palu yang difasiliotasi oleh FKUB atau Forum Kerukunan Umat Beragama Sulawesi Tengah.
Ketua FKUB Sulawesi Tengah, Prof Zainal Abidin, dalam keterangannya di Palu mengatakan Pilkada merupakan kebutuhan dari semua komponen masyarakat, sekaligus satu konsekuensi logis dari demokrasi.
Prof Zainal Abidin mengungkapkan FKUB berkepentingan membantu penyelenggara teknis atau KPU menyukseskan pesta demokrasi lima tahunan di provinsi tersebut lewat berbagai kegiatan.
“Salah satunya, yaitu memfasilitasi deklarasi Pilkada rukun sebagai upaya mencegah terjadinya perselisihan di tingkat masyarakat akibat dari imbas negatif pemilihan,” katanya.
Di mana kegiatan itu akan berlangsung pada tanggal 6 November 202 yang melibatkan para tokoh agama dan juga tim pemenangan pasangan calon untuk bersama-sama menyatakan ikrar komitmen mewujudkan Pilkada rukun di Sulawesi Tengah.
Menurutnya, langkah ini adalah pendekatan untuk mengajak dan merangkul multi pihak untuk bersama-sama mewujudkan pesta demokrasi lima tahunan secara rukun, damai, dan aman tanpa ada tindakan kekerasan verbal maupun fisik.
“Pilkada sebagai kebutuhan masyarakat, maka banyak orang ketergantungan dengan Pemilu,” ucapnya.
Prof Zainal Abidin, yang juga guru besar UIN Datokarama Palu, tersebut menambahkan walaupun Pemilu merupakan ajang lima tahunan.
Sebab itu, para pihak dan juga komponen masyarakat bersama-sama menjamin dan memastikan Pilkada di Sulawesi Tengah harus terlaksana dengan kesejukan yang berlandaskan asas Pemilu, yaitu langsung, bebas, umum, rahasia, jujur, dan adil.
Dia menyatakan tanpa keamanan dan kedamaian, Pilkada yang berkualitas akan sulit untuk dicapai.
Sementara itu, Dewa Doni Afriadi, yang merupakan Ketua Panitia kegiatan, menyampaikan kegiatan yang digagas oleh FKUB Sulawesi Tengah ini dilaksanakan dalam kegiatan silaturahmi Pilkada mengusung tema ‘mendampingi umat, wujudkan Pilkada serentak tahun 2024 yang rukun, berintegritas, serta bermartabat untuk Sulawesi Tengah yang lebih maju’.
Meski pilihan politik masyarakat berbeda antara satu dengab yang lainnya, tetapi hubungan yang harmonis antar suku, agama, dan juga budaya harus dikedepankan sebagai simbol persatuan dan juga kesatuan bangsa. (*/Mey)