Terungkap! Salah Satu Pegawai Komdigi yang Terlibat Kasus Judol Ternyata Tidak Lulus Tes Rekrutmen Kementerian

2 months ago 17
ARTICLE AD BOX

Nasional, gemasulawesi - Pihak Polda Metro Jaya mengungkapkan hal yang cukup mengejutkan mengenai kasus judol yang melibatkan pegawai Komdigi RI.

Dalam konferensi pers yang digelar Selasa 5 November 2024, Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra menjelaskan bahwa pegawai Komdigi berinisial AK yang ditangkap karena terlibat kasus judol, ternyata tidak lulus seleksi ketika melakukan tes masuk sebagai tenaga pendukung di Kementerian Komdigi.

Diketahui bahwa tes yang dilakukan AK tersebut terjadi pada tahun 2023 lalu.

Akan tetapi, meskipun tidak lulus tes, AK nyatanya tetap bekerja dan mendapat kewenangan di Kementerian Komdigi.

Baca Juga:
Tanggapi Kasus Judol yang Libatkan Pegawai Komdigi, Mahfud MD Sebut Polisi Harus Panggil dan Periksa Budi Arie

"Terkait dengan tersangka AK, yang bersangkutan di akhir tahun 2023 mengikuti seleksi penerimaan calon tenaga pendukung teknis sistim pemblokiran konten negatif yang bersifat terbatas di Komdigi," kata Kombes Wira Satya.

"Hasilnya (seleksi), tersangka AK tidak lulus, namun faktanya tersangka AK kemudian dipekerjakan dan diberikan kewenangan untuk mengatur pemblokiran website perjudian online," lanjut Kombes Wira Satya.

Menanggapi temuan ini, pihak Kepolisian akan mendalami lebih lanjut kasus AK untuk menjawab mengapa ia dapat bekerja di Komdigi meskipun tidak memenuhi persyaratan rekrutmen.

"Oleh sebab itu, kami sampaikan bahwa kami masih melakukan pendalaman secara intensif untuk menjawab mengapa tersangka AK yang tidak lulus seleksi namun tetap dapat bekerja di Komdigi," jelas Kombes Wira

Baca Juga:
Mahfud MD Sebut Presiden Prabowo Serius Soal Pemberantasan Korupsi dan Penegakan Hukum, Begini Alasannya

Kasus ini menjadi pembelajaran bagi instansi pemerintah untuk memastikan proses seleksi dan perekrutan tenaga pendukung dilakukan sesuai aturan dan prosedur

Kewenangan dalam mengelola sistem digital nasional, terutama yang terkait pemblokiran konten negatif, idealnya dipegang oleh orang-orang yang kompeten dan telah melalui seleksi ketat.

Selain menguak fakta baru mengenai rekrutmen AK, kasus ini juga membuka mata masyarakat akan bahaya judi online yang semakin meluas.

Judi daring tidak hanya merugikan secara finansial tetapi juga mengakibatkan dampak sosial yang cukup serius, seperti keterlibatan orang dalam tindakan ilegal untuk memperoleh akses lebih luas ke situs perjudian.

Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk menjauhi segala bentuk judi online yang hanya menawarkan keuntungan semu. Aktivitas ini bisa merugikan diri sendiri dan masyarakat secara keseluruhan, menimbulkan kecanduan, serta menciptakan masalah ekonomi yang sulit diatasi. (*/Risco)

Read Entire Article