Tanda Peringatan Kesehatan Usus yang Buruk

3 hours ago 1
ARTICLE AD BOX
“’Usus adalah otak kedua’. Namun, itu sudah ketinggalan zaman. Saat ini, usus adalah otak pertama. Dan otak kecil Anda itu hanya berusaha untuk mengimbangi,” katanya seperti dilansir antaranews.

Dia menjelaskan tanda kesehatan usus yang buruk salah satunya mengalami kembung dan gangguan pencernaan yang terus-menerus.

“Jika selalu merasa kembung atau mengalami ketidaknyamanan pencernaan apa pun yang dimakan, usus Anda mungkin tidak memecah makanan secara efisien,” kata Chopra.

Hal ini dapat menandakan ketidakseimbangan bakteri usus atau kekurangan enzim pencernaan.

Tanda indikasi kesehatan usus yang buruk juga mengalami kelelahan kronis dan pikiran kabur, lantaran disebabkan oleh penyerapan nutrisi yang buruk dan peradangan yang disebabkan oleh usus yang tidak sehat.

Sering menginginkan gula juga menjadi tanda peringatan, menurut Chopra bakteri usus dapat memengaruhi keinginan makan.

“Ketidakseimbangan bakteri jahat dapat membuat Anda menginginkan lebih banyak gula dan makanan olahan, sehingga menciptakan siklus makan yang tidak sehat,” ucapnya.

Menurut dia, masalah kulit seperti jerawat, eksim, atau ruam sebenarnya berasal dari usus yang juga menjadi tanda. Kondisi ini sering dikaitkan dengan disbiosis usus dan sindrom usus bocor.

Dia memperingatkan, seraya menyoroti peran penting usus dalam fungsi kekebalan tubuh. Sebab, kekebalan tubuh yang lemah juga dapat mengindikasikan kesehatan usus yang buruk.

“Jika Anda sering jatuh sakit, masuk angin, atau menderita alergi, kesehatan usus yang buruk bisa menjadi penyebabnya,” katanya.

Menyiasati pola makan tinggi nutrisi dan memelihara kesehatan mikrobioma di usus bisa menjadi cara untuk mempercepat penyembuhan dan menjaga kesehatan secara menyeluruh.

Ditulis laman Hindustan Times, Dr Subrata Das HOD spesialis Penyakit Dalam dan Diabetologi di Rumah Sakit Sakra World di Bengaluru, menyebut mengonsumsi makanan lengkap dan padat nutrisi sangat penting untuk menjaga kesehatan dan melindungi tubuh dari penyakit, karena komponen uniknya berfungsi secara sinergis dengan cara yang tidak dapat dilakukan oleh suplemen.

“Mikrobioma usus, yang merupakan populasi bakteri dan mikroorganisme lain yang hidup di saluran pencernaan manusia, penting untuk kesehatan secara keseluruhan,” katanya.

Dia mengatakan menjaga keseimbangan bakteri yang sehat, yang dikenal sebagai homeostasis, sangatlah penting. Sebaliknya, ketidakseimbangan, yang dikenal sebagai disbiosis, dapat menyebabkan penyakit kronis seperti penyakit radang usus, obesitas, kanker, dan autisme.

Mikrobioma usus, yang mengandung triliunan bakteri, virus, dan jamur, sangat penting untuk mencerna dan mendukung fungsi imunologi, jantung, dan otak.

“Mikrobioma usus, yang utamanya ditemukan di usus besar, mencakup lebih banyak sel bakteri daripada sel manusia dan secara efektif berfungsi sebagai organ tambahan,” lanjut Subrata.

Sementara pola makan yang sehat, katanya, dapat mengurangi risiko penyakit seperti penyakit jantung, diabetes, dan kanker tertentu, serta meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan.

“Akan tetapi, pola makan saja tidak dapat menggantikan perawatan medis, karena faktor genetika, gaya hidup, dan lingkungan juga berperan penting dalam kesehatan. Oleh karena itu, perawatan medis tetap penting untuk mengobati banyak kondisi,” ucap Subrata.

Dr Rajeshwari Panda HOD – Departemen Nutrisi dan Diet di Rumah Sakit Medicover di Navi Mumbai, mengatakan perlu atau tidaknya mengonsumsi antibiotik saat Anda sakit bergantung pada sifat penyakitnya.

Antibiotik efektif melawan infeksi bakteri tetapi tidak mengobati infeksi virus. Mengonsumsi antibiotik secara tidak perlu dapat menyebabkan resistensi antibiotik dan mengganggu keseimbangan alami bakteri dalam tubuh Anda, termasuk mikrobioma usus.

“Oleh karena itu, penting untuk mengikuti saran medis dan hanya mengonsumsi antibiotik jika diresepkan oleh profesional kesehatan untuk infeksi bakteri yang memerlukannya,” kata Rajeshwari.

Jika Anda mengalami mual, muntah, atau diare, Anda mungkin fokus mengonsumsi cairan bening atau makanan yang mudah dicerna hingga gejala Anda membaik. Sangat penting untuk tetap terhidrasi dan mendengarkan isyarat tubuh Anda terkait asupan makanan.

Sementara itu, kesehatan mikrobioma usus dapat memengaruhi berbagai aspek kesejahteraan Anda. Faktor-faktor seperti pola makan, stres, pengobatan, dan gaya hidup dapat memengaruhi kesehatan usus.

Beberapa kondisi, seperti beberapa jenis infeksi atau gangguan gastrointestinal, memiliki hubungan yang jelas dengan kesehatan usus. Namun, penyakit lain mungkin memiliki penyebab yang lebih kompleks yang melibatkan genetika, faktor lingkungan, dan fungsi sistem kekebalan tubuh secara keseluruhan.

“Meskipun mendukung proses penyembuhan alami tubuh dan menjaga kesehatan usus itu penting, pendekatan untuk mengelola penyakit harus disesuaikan dengan kondisi spesifik dan saran medis. Sangat penting untuk mencari panduan dari tenaga kesehatan profesional guna memastikan Anda mengambil langkah yang tepat untuk pulih dan menjaga kesehatan secara keseluruhan,” kata Rajeshwari. 7 ant
Read Entire Article