ARTICLE AD BOX
Tiga orang siswa SMK TI Global Singaraja berhasil memborong 3 Juara 1 dalam lomba bidang Teknologi Informatika (TI) di ajang Lomba Keterampilan Siswa (LKS) yang dirangkaikan dengan SMK Festival Provinsi Bali 2025. Keberhasilan ini pun mengantarkan mereka ke LKS tingkat nasional mewakili Bali.
Kepala SMK TI Bali Global Singaraja Ketut Widi Astawa, Rabu (16/4) kemarin mengatakan, ketiga siswanya yang berhasil menyabet 3 Juara I, mengikuti LKS di SMKN 1 Denpasar pada 10-12 April. Siswa SMK TI Bali Global mewakili Buleleng, karena pada seleksi tingkat kabupaten juga menjadi yang terbaik. Ketiganya yakni Putu Sumitrayasa yang meraih Juara I lomba software solution for business, Ketut Agus Suardita Juara I pada kategori lomba web technologies dan I Gede Wiyaka Putra Yasa Juara I lomba network cabling.
“Dalam LKS ini anak kami berhadapan dengan perwakilan terbaik dari kabupaten/kota di Bali. Kami bangga karena tahun ini spektakuler, ketiga-tiganya dapat Juara I, menyisihkan sekolah-sekolah hebat dan besar seperti SMKN 1 Denpasar, SMK Mas Ubud, SMKN 2 Tabanan dan Jembrana juga ada. Nanti akan mewakili Bali di tingkat nasional pada Juni/Juli mendatang,” ucap Widi.
Keberhasilan siswa SMK TI Bali Global ini pun menjadi buah ketekunan mereka dalam mempersiapkan diri mengikuti lomba sejak Januari lalu. Widi menyebut anak-anak ini sebelumnya sudah diseleksi di internal sekolah. Mereka kemudian dikarantina untuk bisa lebih fokus berlatih di bawah bimbingan guru. Siswa yang ikut lomba pun diberikan keleluasan untuk tidak mengikuti pembelajaran di kelas.
“Persiapan matang kita serius siapkan mereka, siap mental, skil dan aspek lainnya. Selama persiapan lomba mereka dikarantina penuh menyempurnakan kemampuan, berlatih, hingga simulasi soal yang kemungkinan dihadapi, kami berkaca dari pelaksanaan tahun lalu,” imbuh dia.
Sehingga saat mengikuti lomba ketiga siswa ini dapat mengerjakan proyek dengan maksimal. Seperti Sumitrayasa yang berlomba di bidang software solution for business mampu membuat program berbasis desktop dan membuat program mobile base menggunakan aplikasi android studio selama 5 jam penuh. Begitu juga Agus Suardita mampu menyelesaikan soal lomba web technologies mulai dari membuat tampilan web, mengakses API dan soal lainnya yang lebih kompleks selama 10 jam. Sedangkan Wiyaka yang turun di lomba networking cabling, juga menyempurnakan pembuatan jaringan berbasis fiber optic selama lima jam penuh.
“Seluruhnya dikerjakan di tempat lomba. Anak-anak kami mengikuti dengan sangat lancar, karena di sekolah kami sudah latih dan simulasikan kemungkinan soal yang diberikan, jadi mereka sudah sangat siap,” kata dia.
Sementara untuk mempersiapkan lomba di tingkat nasional, pihak sekolah akan memaksimalkan kembali pembinaan dan pelatihan untuk ketiga siswanya ini. Widi Astawa menargetkan seluruhnya masuk 3 besar nasional. Sekolah pun akan memberikan dukungan penuh terhadap ketiga siswanya untuk menunjukkan kemampuannya mengharumkan nama Bali.
Widi dan guru pun akan melakukan evaluasi dan menyempurnakan kekurangan-kekurangan yang dialami anak didiknya saat berlomba di provinsi. “Tentu persiapannya lebih matang, karena di nasional jelas lawannya akan jauh lebih berat. Target kita semuanya masuk 3 besar, Syukur-syukur ada Juara I, kami tetap berusaha untuk membanggakan Bali,” ungkap Widi Astawa.
Selain meraih 3 Juara I pada LKS di SMK Festival 2025 Provinsi Bali, tim film pendek yang mengikuti Festival Lomba Seni dan Sastra Siswa Nasional (FLS3N) Provinsi Bali juga meraih Juara Harapan III.7 k23