Serangan Penjajah Israel Tewaskan 5 Orang di Rafah Jalur Gaza Selatan

2 months ago 7
ARTICLE AD BOX

Internasional, gemasulawesi – Setidaknya 5 orang tewas dan lainnya terluka dalam serangan penjajah Israel di Rafah, Jalur Gaza selatan.

Sumber medis di Jalur Gaza menyatakan kepada media bahwa 3 pemuda tewas dan lainnya terluka setelah sebuah pesawat tak berawak menyerang kelompok orang di daerah al-Jnaina, sebelah timur Rafah.

“2 warga sipil tewas oleh pesawat tempur penjajah Israel di daerah Khirbet al-Adas, utara kota,” kata mereka.

Baca Juga:
Suar Dilaporkan Ditembakkan ke Rumah Perdana Menteri Penjajah Israel di Caesarea

Di sisi lain, Ketua Parlemen Lebanon, Nabih Berri, mengumumkan bahwa dia menerima usulan Amerika Serikat untuk gencatan senjata sementara serangan penjajah Israel terhadap Lebanon terus berlanjut.

Berri mengatakan diskusi mengenai rincian proposal itu sedang berlangsung.

Dia membantah usulan itu mencakup segala bentuk kebebasan bergerak untuk tentara penjajah Israel di Lebanon, suatu syarat yang dia gambarkan sebagai tidak dapat diterima dan tidak dapat dinegosiasikan.

Baca Juga:
PBB Sebut Konvoi Bantuan Gaza Diserang dan Makanannya Dicuri di Jalur Gaza Tengah

Dia menegaskan kembali penolakan Lebanon untuk berkompromi atas kedaulatannya.

Pj Lebanon tersebut juga menepis klaim bahwa rencana itu mencakup pengerahan pasukan NATO atau pasukan asing lainnya di Lebanon.

Dia menyatakan keberatan terhadap ketentuan proposal untuk membentuk komite pengawasan Barat untuk melaksanakan Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701, yang dianggap Lebanon tidak dapat diterima.

Baca Juga:
Militer Penjajah Israel Dilaporkan Membebaskan 20 Tahanan Palestina

“Kami sedang membahas mekanisme alternatif, namun Lebanon tidak akan melanjutkannya,” tuturnya.

Dia melanjutkan telah ada mekanisme mapan yang dapat diaktifkan.

“Negosiasi yang sedang berlangsung berjalan dengan prospek positif,” ucapnya.

Baca Juga:
Brigade Al Qassam Klaim Tewaskan 3 Tentara Penjajah Israel di Jalur Gaza Utara

Dia juga mencatat bahwa kedatangan utusan AS atau Amerika Serikat, Amos Hochstein, di Lebanon bergantung pada kemajuan pembicaraan ini.

Diadopsi pada tanggal 11 Agustus 2006, Resolusi 1701 menuntut penghentian total permusuhan antara Lebanon dan penjajah Israel dan pembentukan zona demiliterisasi antara Garis Biru-batas de facto antara Lebanon dan penjajah Israel- dan Sungai Litani, yang hanya mengizinkan tentara Lebanon dan UNIFIL untuk mempunyai senjata dan peralatan militer di wilayah itu. (*/Mey)

Read Entire Article