ARTICLE AD BOX
MANGUPURA, NusaBali
Setelah sempat mereda selama dua minggu terakhir, sampah kiriman kembali menepi di kawasan pesisir Badung akibat hujan lebat dan angin kencang yang melanda sejak sepekan terakhir. Kondisi ini terjadi di berbagai pantai utama, seperti Pantai Seminyak, Legian, dan Kuta (Samigita), serta di kawasan Pantai Kedonganan dan Jimbaran.
Koordinator Deteksi dan Evakuasi Sampah Laut Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) Badung, I Made Gde Dwipayana, mengatakan bahwa fenomena sampah kiriman mulai terlihat sejak sekitar tiga hari terakhir. “Sempat dua minggu sudah aman, tetapi sekarang sampah kiriman muncul lagi di semua zona pesisir,” ujarnya dikonfirmasi Senin (24/3) siang.
Menurut Dwipayana, jenis sampah kiriman yang menepi kali ini didominasi oleh ranting, bambu, plastik, dan rumput laut, tanpa adanya kayu besar seperti yang sering ditemukan pada musim penghujan sebelumnya. Sementara di Pantai Kedonganan, sampah plastik masih mendominasi.
Untuk menangani lonjakan sampah ini, tim Dinas LHK Badung disebut tetap mengumpulkan sampah di Stopover (STO) sebelum akhirnya diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung atau TPST Mengwitani. Saat ini, fokus utama masih pada pembersihan di area pantai agar tetap bersih menjelang Hari Raya Nyepi.
“Belum diangkut (sampah), masih fokus pembersihan dahulu. Kami akan angkut mungkin setelah Nyepi, karena sekarang sudah mau pemelastian. Sekarang semuanya ngejar supaya pantai bersih untuk sebelum Nyepi,” ucap Dwipayana.
Berdasarkan perkiraan awal, jumlah sampah kiriman yang menepi di kawasan Pantai Samigita diperkirakan mencapai 10-20 ton, jumlah yang kurang lebih sama dengan yang ditemukan di Pantai Kedonganan dan Jimbaran. Meski demikian, jumlah ini masih lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Dwipayana mengaku, jika dibandingkan dengan Maret tahun lalu, volume sampah saat ini lebih tinggi. Sejak kemunculan pertama di akhir November 2024, total sampah kiriman yang telah ditangani sudah mencapai 3.400 ton. Namun, pihaknya memperkirakan masalah ini akan selesai pada April 2025. “Fenomena sampah kiriman di pesisir Badung tahun ini mencapai puncaknya pada Januari lalu, tetapi kini menunjukkan tren penurunan, dibandingkan sebelum-sebelumnya,” katanya.
Untuk mempercepat penanganan, Dinas LHK Badung telah mengerahkan berbagai alat berat di seluruh zona pesisir. Peralatan yang digunakan antara lain lima unit loader, satu unit eskavator, dua unit beach cleaner, serta dua unit crawler carrier.
Saat disinggung mengenai upaya pembersihan selama Nyepi, Dwipayana menegaskan bahwa pihaknya hanya akan melakukan pembersihan di jalan-jalan utama untuk menjaga kebersihan area umum. “Saat malam perayaan Nyepi, fokus pembersihkan di jalan untuk membersihkan areal yang kotor. Nanti setelah nyepi baru kembali ke pantai,” ujarnya. 7 ol3