18 hours ago
2
ARTICLE AD BOX
“Untuk jarak aman pemasangan penjor kalau di bawah jaringan 2,5 meter agar tidak mengenai jaringan,” kata Manajer UP3 Bali Selatan PLN UID Bali Putu Kariana di kantor Unit Pelaksana Pengatur Distribusi (UP2D) Bali, Denpasar, Rabu (16/4).
Dia mengatakan imbauan tersebut bagian dari komitmen PLN dalam mengedukasi masyarakat dan memastikan perayaan Galungan dan Kuningan berjalan dengan aman, tertib, dan nyaman.
Menurut Putu Kariana, tingkat kepatuhan masyarakat Bali terhadap imbauan tersebut memang mengalami peningkatan.
Hal tersebut merujuk pada data gangguan jaringan pada 2024 berada di bawah 10 kasus khusus di wilayah Bali Selatan yang meliputi Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan.
Tingkat kepatuhan tersebut meningkat dikarenakan maraknya edukasi yang dilakukan PLN di berbagai platform media massa dan media sosial mitra PLN.
Manajer PLN UP2D Bali Petrus Irwan Ichwansaputra menekankan pentingnya kesadaran masyarakat terhadap pemasangan penjor yang aman, khususnya di area yang berdekatan dengan jaringan distribusi listrik.
“Penjor adalah simbol budaya dan spiritual yang sangat sakral bagi umat Hindu di Bali. Namun, kami juga perlu mengingatkan bahwa aspek keselamatan tetap menjadi perhatian bersama,” katanya.
Menurut dia, awareness masyarakat sangat penting, agar perayaan Galungan dan Kuningan dapat berlangsung khidmat dan aman serta meminimalisir risiko gangguan listrik atau bahaya lainnya.
Pihak PLN menyampaikan kondisi pemasangan penjor yang aman yakni penjor dipasang dengan jarak minimal 2,5 meter secara horizontal dan 2,5 meter secara vertikal dari jaringan listrik.
Demikian juga, menghindari ujung penjor atau hiasan yang menjuntai ke arah kabel listrik, menggunakan bambu yang kokoh dan tidak mudah patah, tidak mengandung bahan logam atau kawat yang dapat menghantarkan listrik serta ditopang dengan penyangga yang kuat agar tidak roboh.
Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk tidak memasang penjor terlalu dekat dengan tiang listrik atau gardu distribusi. 7 ant
English (US) 